MAKASSAR – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar terpilih, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto dan Fatmawati Rusdi menujukkan komitmennya memerangi covid-19 di kota berjuluk Anging Mammiri ini.
Selain akan melibatkan lapiran masyarakat di tingkatan RT/RW nantinya, Danny-Fatma juga akan menghadirkan alat penditeksi covid-19.
Alat itu dinamakan GeNose, yang dikembangkan oleh ahli di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Baca Juga :
“Nanti alat GeNose ini dibutuhkan untuk melakukan tracing dan testing di seluruh kelurahan, RT-RW di Makassar,” jelas Danny Pomanto melalui keterangannya, Rabu (24/02/2021).
“(Gunanya) untuk mendeteksi warga dan nantinya diketahui treathment yang akan dilakukan pada warga yang terinfeksi sesuai kadar gejalanya,” lanjut dia.
GeNose itu, kata Danny Pomanto, akan diluncurkan setelah dirinya dilantik pada awal Maret nantinya. Sebanyak 1.000 unit GeNose akan didatangkan khusus ke Makassar.
Sementara itu, Project Leader GeNose UGM, Isnaini mengapresiasi rencana Danny-Fatma tersebut.
“Program ini luar biasa, dibutuhkan keberanian dari seorang pemimpin karena teknik untuk menghentikan penyebaran covid-19 ini harus segera serentak. Coverage-nya harus 85 persen, di bawah itu sulit, di Indonesia hanya tiga persen coverage-nya, makanya puncak covid-19 belum jelas,” ujar Isnaini.
Untuk mendatangkan 1.000 GeNose, lanjut Isnaini, diperkirakan membutuhkan anggaran kurang lebih Rp300 miliar. Dengan asumsi testingnya dapat dilakukan untuk seluruh warga di kota Makassar.
“Coba bandingkan dengan alat testing lainnya, PCR Rp900 ribu, antigen Rp200 ribu, pakai GeNose sekali testing hanya Rp11 ribu. Kita lihat di Bali, akibat pandemi kehilangan devisa Rp116 triliun, dengan anggaran recovery Rp1 triliun, mereka akan menyelesaikan masalah yang terjadi,” terangnya.
Teknologi GeNose diketahui, sudah mulai diterapkan di beberapa stasiun kereta api di Pulau Jawa. Nantinya akan diterapkan di bandara dan pelabuhan-pelabuhan di seluruh Indonesia. (*)
Komentar