MAKASSAR – Generasi muda adalah calon pemimpin di masa depan. Sehubungan dengan hal tersebut, menjadi sebuah keniscayaan membekali generasi muda dengan Al-quran.
“Saat ini mereka bukan siapa-siapa. Namun, dimasa mendatang mereka adalah pemimpin. Karena itu, kita harus menyiapkan diri menjadi calon pemimpin yang baik dengan jalan memperbanyak ilmu, termasuk dengan menghafal Alquran,” kata Anggota Majelis Taujih Wal Irsyad DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Ustadz Abdullah Mas’ud Lc.
Ustadz Abdullah Mas’ud Lc saat menjadi pemateri dalam pengajian mubaligh LDII di Masjid Raodhatul Jannah, Jalan Berua Raya, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, (24/12/2016). Pertemuan yang bertajuk “Pengajian Mubalig dan Halaqah Tahfizul Quran” ini diikuti 300 dai LDII se-Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Baca Juga :
Menghafal Alquran, lanjut Abdullah Mas’ud, dipandang penting sebagai langkah menyiapkan generasi yang baik. Menyiapkan calon ulama sangat penting, terutama untuk penjagaan bagi diri mereka.
Adapun kiat-kiat agar mudah menghafal Alquran, kata Abdullah, ialah harus ikhlas. Pertama, kata ustadz ini, kita harus memurnikan niat karena Allah yaitu semata mengharap rahmat, pahala, dan surga dari Allah SWT. Niat harus benar supaya mendapat keuntungan yang diharapkan.
Niat yang benar, lanjutnya, akan menjamin kelangsungan program penghafalan Alquran. Menghafal Alquran dengan niat duniawi adalah motivasi yang sangat lemah. Jika niatnya untuk mendapat derajat yang tinggi, maka niat tersebut akan menjadikan orang itu tetap sabar dan semangat untuk terus mendapatkan apa yang ia cita-citakan.
“Kedua, harus semangat dan bersungguh-sungguh dalam menghafal Alquran. “Jangan pernah bosan apalagi berputus asa. Yang paling utama adalah modal semangat. Ketiga, kata Abdullah, agar mudah menghafal, harus memperbanyak berdoa kepada Allah SWT agar dimudahkan dalam menghafal Alquran,” paparnya.
Menurut rencana, pada Minggu, (25/12/2016) Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dijadwalkan untuk meresmikan Majelis Tahfizul Quran LDII Makassar. Pertemuan ini akan diikuti 300 santri yang berasal dari TPA LDII se-Kota Makassar. (*)
Komentar