Logo Lintasterkini

Nini, Anak Pemulung Yang Bercita-cita Jadi Perawat

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Senin, 26 September 2016 01:43

Hamid, seorang pemulung yang berjuang membantu anak-anaknya mencapai cita-cita mereka setinggi mungkin.
Hamid, seorang pemulung yang berjuang membantu anak-anaknya mencapai cita-cita mereka setinggi mungkin.

PANGKEP – Setelah ditinggal istrinya satu tahun yang lalu, Hamid (40), warga Lokasaile, Kecamatan Pangkajene, Pangkep ini harus menjadi ayah sekaligus ibu bagi tiga orang anaknya. Ketiga anaknya kini duduk dibangku kelas 1, 2 dan 6 di sebuah Sekolah Dasar (SD) di Pangkep.

“Istri saya meninggal satu tahun yang lalu karena penyakit lepra, setalah itu saya dibantu tiga anak saya melanjutkan hidup sebagai pemulung,” ujar Hamid saat ditemui disela-sela aktifitasnya mencari botol plastik bekas, Minggu malam, (25/9/2016).

Sebagai pemulung, setiap hari Hamid harus mengatur waktu memulung dan mengurus ketiga anaknya yang sementara menempa pendidikan.

“Subuh saya berangkat, jam 6 pagi sudah di rumah mengantar anak sekolah. Siang atau malam hari anak-anak saya membantu ikut berkeliling mencari botol plastik, kertas dan kardus,” terang Hamid.

Hamid mengaku, aktifitasnya sudah ditekuninya sejak lama, namun bukan berarti dia tidak ingin beralih profesi. Profesi apapun menurut Hamid akan dia lakukan yang penting halal dan dapat menghidupi ketiga anaknya.

“Saya sebetulnya mau jual-jualan Pak, cuma terkendala modal. Hasil dari memulung hanya cukup untuk makan sehari-hari, kontrakan dan biaya sekolah anak-anak. Sudah 12 tahun saya kerja seperti ini, memulung,” ungkapnya.

Namun begitu, warga asli Makassar ini mengaku senang dengan pekerjaannya saat ini. Selain karena penghasilannya yang lumayan, resiko pekerjaannya pun relatif kurang.

“Lumayan Pak, bisa dapat Rp50 ribu sampai Rp60 ribu per hari, apalagi pekerjaan begini tidak ada resikonya,” terangnya.

Tiga anak Hamid, Prestiwi (8), Rezki (9) dan Nini (11), masing-masing kelas 1, 2 dan 6 di SD 34 Lokasaile juga tidak henti-hentinya membantu ayahnya, Hamid mencari botol plastik dan kardus bekas. Bahkan anak tertuanya, Nini yang malam itu ikut membantu Hamid mengaku dirinya menjalani hari-hari membantu bapaknya, tidak seperti anak seumurannya yang bisa menghabiskan waktu bermain.

Dia mencoba tegar, walaupun tak jarang diolok oleh teman sekolahnya karena profesi keluarganya sebagai pemulung.

“Iye tidak maluji Pak, yang penting tidak mencuri. Sering juga diolok sama teman laki-laki di sekolah,” ujar Nini.

Saat ditanya cita-citanya kelak, Nini mengaku suatu saat nanti dia ingin menjadi seorang perawat. Menurutnya dengan menjadi seorang perawat akan sangat mulia bisa membantu banyak orang yang kesakitan, juga dengan begitu dia ingin meringankan beban bapaknya.

“Mau jadi perawat, bantu bapak,” ungkap Nini dengan seulas senyum manis dari bibirnya yang mungil. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...