PINRANG – Subsidi tabung elpiji 3 Kg yang diberikan Pemerintah untuk membantu meringankan beban warga tidak mampu ternyata hanya sekedar slogan semata bagi masyarakat Kecamatan Batu Lappa Kabupaten Pinrang. Pasalnya, sesuai harga yang ditetapkan Pemerintah, harga jual elpiji 3 Kg subsidi ini harusnya dibandrol hanya Rp15.500 di pangkalan.
Namun kenyataannya, tidak adanya pangkalan elpiji 3 Kg subsidi di Kecamatan Batu Lappa Pinrang menjadikan harga di wilayah itu melejit menembus angka Rp25 ribu per tabung di pengecer.
“Harganya memang cukup tinggi. Bahkan bisa sampai Rp25 ribu per tabung. Masalahnya, di wilayah kami ini tidak ada pangkalan sehingga harga juga bisa seenaknya dimaninkan para pengecer,” kata Nasrun, salah satu warga Kecamatan Batu Lappa Pinrang, Senin (26/3/2018).
Baca Juga :
Hal itu dibenarkan, Azila, salah seoramg ibu rumah tangg di Kecamatan tersebut. Azila menyebutkan, untuk mendapatkan harga standar sesuai ketetapan pemerintah, suaminya harus membeli ke pangkalan yang berada di Kecamatan tetangga yaitu Patampanua yang jaraknya cukup jauh.
“Kalau dihitung-hitung, sama ji pak. Kalau kita ke Patampanua dengan harga standar ditambah ongkos operasional dengan harga Rp25 ribu, kalau kita beli di pengecet dekat sini. Harusnya, Pertamina mau membuka pangkalan di Batu Lappa karena biar bagaimana warga Batu Lappa juga rakyat Indomesia yang berhak mendapatkan subsidi tersebut,” tuturnya dengan kesal.
Dari penelusuran lintasterkini.com, adanya beberapa pangkalan siluman yang beroperasi di wilayah Kecamatan Batu Lappa diduga menjadi penyebab keengganan pihak Pertamina atau agen untuk membuka pangkalan resmi elpiji subsidi 3 Kg di wilayah tersebut. Pasalnya, kehadiran pangkalan resmi dipastikan akan mematikan pangkalan siluman tersebut yang diduga mulus beroperasi karena mendapat back-up dari oknum tak bertanggung jawab.
Pihak Pertamina Depot Parepare yang dikonfirmasi lintasterkini.com, beberapa waktu lalu membenarkan jika di wilayah Kecamatan Batu Lappa memang belum ada pangkalan elpiji subsidi 3 Kg. Dan hal itulah yang diduga menajdi penyebab harga jual melambung di tingkat pengecer. Namun saat itu, pihak Pertamina Depot Parepare sudah berjanji akan segera membuka pangkalan di wilayah tersebut, meski kenyataannya hingga saat ini belum terealisasi juga. (*)
Komentar