MAKASSAR – Wakil Walikota Makassar Syamsu Rizal dijadwalkan akan menjadi salah satu pembicara talkshow ‘Kendari Kreatif Festival 2015’ di Rumah Kopi 41 Kompleks Senopati Land Kendari, Minggu (29/11/2015) besok. .
“Insha Allah besok kami menghadiri undangan dari penyelenggara Kendari Kreatif Fest,” kata Deng Ical sapaan akrab Wakil Walikota Makassar, Sabtu (28/11/2015).
Wakil Walikota bergelar Doktor ilmu kebijakan publik ini mengatakan, Talkshow tersebut juga akan dihadiri oleh tokoh nasional dan sejumlah tokoh penting. Diantaranya Kepala Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Triawan Munaf, Ketua Bandung Creative City Forum, Fiki Satari, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia, Abdullah Mansuri, Dewan Pimpinan Kawasan Timur Indonesia Badan Pelestarian Pusaka Indonesia, Tjatur Kukuh, Praktisi Ekonomi Nasional, Abd. Rachmad Al Farisi, Dosen IPB, Yusran Darmawan dan Komikus Nasional, Arie Kriting, serta beberapa tokoh lokal dengan prestasi luar biasa dan telah berkontribusi besar bagi daerah.
Baca Juga :
“Talkshow tersebut juga diikuti oleh beberapa tokoh penting seperti bapak Triawan Munaf. Kita akan sharing bagaimana Makassar kedepan tidak hanya dikenal sebagai kota dunia tapi mampu menjadi salah satu jejaring Kota Kreatif Dunia,” kata Deng Ical.
Sekretaris Komite Nasional Indonesia (KNPI) Makassar, Irwan Ade Saputra, yang juga dijadwalkan hadir mewakili KNPI Makassar dalam festival tersebut mengatakan, festival tersebut mengangkat tagline ‘Kendarinitiative’, dengan beragam agenda acara. Antara lain, pameran kreatifitas, aksi komunitas kreatif, pementasan seni budaya, pemutaran film lokal dan Indie nasional, workshop industri kreatif, deklarasi Jejaring Kreatifitas se-Provinsi Sulawesi Tenggara dan akan dirangkaikan juga dengan acara grand opening Vosmaer Street Festival yang menjadi ruang bagi para pelaku usaha kreatif untuk memasarkan produknya.
“Festival ini akan berlangsung selama 4 hari, dari tanggal 27-30 November,” ungkap Irwan.
Irwan menambahkan, kendari kreatif festival ini terselanggara atas dasar upaya United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) dalam membentuk Jejaring Kota Kreatif Dunia (Creative Cities Network) serta menetapkan 28 Kota Kreatif Dunia dan satu-satunya yang telah diakui adalah Kota Pekalongan untuk kategori Craft & Folk Arts (kerajinan dan seni rakyat).
Selain beberapa kota di Indonesia yang masuk nominasi kota kreatif dunia yakni Solo, Bandung, Jogyakarta dan Bali. Hal tersebut pula yang mendasari terbentuknya Indonesia Creative Cities Network pada Konferensi Kota Kreatif Indonesia di Solo pada Oktober 2015.
“Atas dasar itulah sehingga berbagai kota besar di Indonesia berupaya dan berlomba dalam mengangkat dan memajukan kreatifitasnya, inilah yang menjadi trend saat ini,” kata IAS sapaan akrab Irwan. (*)
Komentar