PINRANG – Terbongkarnya peredaran daging impor ilegal asal Australia dan India di wilayah Kabupaten Pinrang membuat sejumlah masyarakat Pinrang was-was dan mulai waspada dalam mengkonsumsi daging, khususnya menyantap kuliner jenis Coto.
Apalagi, Husain, sang distributor daging impor dengan tegas menyatakan jika barang dagangannya ini cukup diminati beberapa pengusaha pemilik Warung Coto diantaranya Warung Coto Daeng Sikki.
“Kami harus waspada kalau begini kenyataannya. Apalagi, saya termasuk salah satu penikmat makanan coto di Kabupaten Pinrang. Sepertinya, mengkonsumsi coto saya istirahatkan dulu, apalagj ini juga beredar di Warung Coto ternama yang juga langganan saya,” kata Edy, salah satu warga Pinrang yang mengaku sangat doyan makan coto.
Baca Juga :
Hal senada juga diutarakan Wawan, seorang warga lainnya. Menurut Wawan, dirinya juga sudah mulai pikir-pikir mengkonsumsi coto dengan terbongkarnya kasus ini.
“Polisi dan instansi terkait harus bergerak cepat dan segera mengambil tindakan tegas terhadap para pelakunya. Ini menyangkut kesehatan dan nyawa manusia. Kami sebagai konsumen juga dilindungi Undang-undang,” tegasnya.
Terkait keresahan warga ini, pihak Polres Pinrang yang coba dikonfirmasi menyatakan, jika saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman akan kasus daging impor tersebut, termasuk pernyataan pemilik yang menyebutkan kalau daging seperti ini juga masuk ke beberapa warung penjual coto.
Seperti yang telah diberitakan, kasus peredaran daging impor asal Australia dan India ini mencuat setelah pihak Polsek Watang Sawitti Pinrang menggerebek rumah milik Husain di jalan Imam Bonjol Kecamatan Watang Sawitto Pinrang, Jum’at (29/9/2017) pagi.
Dalam penggerebekan itu, aparat mengamankan barang bukti ratusan Kilogram daging impor asal kedua negara tersebut. Parahnya, pernyataan Husain yang menyatakan jika daging impor seperti ini juga beredar di beberapa warung coto seperri Warung Coto Daeng Sikki, semakin memperkeruh dan menambah keresahan masyarakat Pinrang. (*)
Komentar