GOWA – Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) berunjuk rasa di Kampus Dua Samata, untuk menolak parkir berbayar yang akan diberlakukan oleh pihak kampus UINAM, Selasa(29/11/2016) sore.
Gabungan dari organisasi intra kampus, Dema, BEM, HMJ yang diketuai oleh, Kefa, menolak keras program itu.
Menurut orator aksi yang di ketuai oleh Kefa mengatakan bahwa mahasiswa UIN di rugikan jika pihak kampus tetap melaksanakan parkir berbayar.
Baca Juga :
“Tentu itu merugikan mahasiswa, makanya kami mengampanyekan lewat aksi, agar ini tidak diberlakukan,” ujarnya.
Kefa menambahkan program parkir berbayar itu dianggap sebagai ladang bisnis karena melibatkan perusahaan parkir.
“Kami berkeyakinan program ini ada unsur bisnisnya karena melibatkan PT. Auto Parking,” tambahnya.
Meski sudah dijelaskan teknis pemberlakuan parkir berbayar tersebut oleh pihak kampus. Namun, ia menganggap itu hanya upaya pihak kampus untuk memermudah awal jalannya parkir berbayar.
“Pihak kampus sudah menjelaskan, untuk karcis itu cuman Rp1.000 kendaraan bermotor dan berlaku 1 hari. Tapi saya yakin, ini hanya untuk mempermulus langkah awalnya. Siapa yang tahu ke depannya akan berubah lagi.”
Adapun alasan kampus menerapkan parkir berbayar, sekadar untuk menata dan menjaga keamanan kendaraan dari pencurian.
Sementara salah seorang mahasiswa, Lin ikut menolak program tersebut. “Saya juga tidak sepakat, memang cuman Rp1.000, tetapi kali banyak. Pokoknya saya tidak setuju,” tukas Lin. (*)
Komentar