PANGKEP – Akibat jembatan amblas, warga Kelurahan Ma’rang, dan Desa Punranga di Kecamatan Marang, kabupaten Pangkep, harus mengakses jalan alternatif yang jaraknya mencapai 8 kilometer.
Hal ini membuat sebagian masyarakat, terutama anak-anak usia sekolah di dua wilayah tersebut kesulitan guna menuju sekolah mereka yang biasanya ditempuh dengan melewati jembatan tersebut.
Lurah Marang, Rahmat Mungkara mengatakan, bahwa ambruknya jembatan tersebut lantaran usianya yang sudah cukup tua. Disamping abrasi dari air sungai yang mengikis tanah di sekitar jembatan.
Baca Juga :
“Kejadian hari Minggu, sekitar pukul 08.00. Terjadi karena usianya sudah puluhan tahun, bahkan masyarakat setempat mengatakan sudah 40 tahun, sehingga tidak mampu lagi menahan beban. Disamping itu juga karena abrasi,” ujar Rahmat, Senin (30/1/2017).
Jembatan yang memiliki panjang tujuh meter, lebar lima meter, dan tinggi delapan meter tersebut merupakan jalan utama yang menghubungkan masyarakat di Kelurahan Marang dan Desa Punranga. Namun, yang paling merasakan dampaknya menurut Rahmat adalah anak usia sekolah, baik SD dan SMP.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa akibat ambruknya jembatan tersebut. Namun yang paling merasakan dampaknya ya anak-anak sekolah, karena untuk mengakses sekolah mereka harus melalui jalan ini, sedangkan alternatif lain sangat jauh, sekitar 8 kilometer,” jelas Rahmat. (*)
Komentar