Logo Lintasterkini

Pak Ogah di Makassar Belum Teratasi, Regulasi Masih Setengah Hati

Andi
Andi

Senin, 31 Mei 2021 14:45

Ilustrasi
Ilustrasi

MAKASSAR — Masalah sosial di Kota Makassar belum sepenuhnya teratasi. Termasuk keberadaan pengatur lalu lintas ilegal alias Pak Ogah di setiap putaran jalan.

Keberadaan Pak Ogah ini banyak dikeluhkan masyarakat. Alih-alih mengurai lalu lintas, malah menambah kemacetan.

Selain itu dalam beberapa kasus mereka kerap melakukan pengrusakan kendaraan saat tak mendapatkan tip alis uang dari pengendara.

Penindakan pun sudah kerap dilakukan oleh tim gabungan pemkot, hanya saja minimnya penanganan komprehensif membuat mereka tetap kembali ke jalan.

Pemerintah kota dibantu Provinsi juga sebelumnya telah mewacanakan adanya regulasi khusus untuk mereka, namun hingga saat ini belum ada progres berarti.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar Mario Said mengatakan belum mengetahui tindak lanjut dari regulasi tersebut, pasalnya sesuai dengan wacana awal, ada tim khusus yang dibentuk bersama dishub provinsi untuk merampungkan Perwali tersebut.

“Saya belum tau tindak lanjutnya, kita sudah pernah beberapa kali rapat terkait hal ini,” ujar Mario singkat.

Selain itu Persoalan Lingkungan Pondok Sosial sebagai solusi komprehensif juga belum disediakan oleh pemerintah kota, Mario mengatakan hal ini menjadi persoalan utama lantaran keberadaannya diklaim mampu mengurangi jumlah Pak Ogah.

Pengadaannya kata dia sudah beberapa kali dibahas, dimana rencana akan diadakan oleh pemkot pada tahun 2021 ini, namun dari postur anggaran 2021, pemkot sama sekali belum menyisihkan anggarannya ke sana.

“Ini belum jelas (Liposos) di mana mau ditempatkan, masalahnya kan ini kendalanya, kalaupun diamankan mereka mau dibawa ke mana,” terangnya.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Asvira Anwar juga mengakui belum ada solusi yang bisa disedikan pemkot untuk mengatasi persoalan tersebut.

Dia mengatakan upaya satu-satunya sebagai solusi sementara adalah dengan menurunkan secara berkala tim untuk menindaki mereka.

Asvira mengatakan pengadaan Liposos diakuinya memang cukup mendesak, apalagi hal ini tak hanya terbatas pada Pak Ogah saja melainkan anjal dan Gepeng juga perlu diselesaikan.

Dia mengaku tidak ingin sesumbar terkait rencana ke depan lantaran statusnya hanya pejabat sementara, namun hal ini sebelumnya telah beberapa kali diwacanakan, semisal di tahun 2018 lalu, dimana sebelummya sempat disinggung namum kembali tenggelam.

Asvira mengaku masih akan menunggu petunjuk pimpinan dalam hal ini Walikota Makassar, persoalan utama kata dia adalah pengadaan lahan terlebih dahulu harus dilakukan.

“Kita waktu itu memang terkendala lahan, kalau itu kita sudah proyeksi, intinya kalau lahan sisa di daerah- daerah pinggiran kan yang lebih murah karena di tengah kota pasti mahal, itu di daerah Biringkanayya atau Barombong kita bisa proyeksi di sana,” ujarnya.(*)

 Komentar

 Terbaru

News14 Juli 2025 21:30
Bupati Gowa Apresiasi Kerja Dinas Lingkungan Hidup di Beautiful Malino 2025, Azhari Azis: Bangun Kolaborasi dengan Tim Kecamatan
GOWA – Perhelatan akbar Beautiful Malino 2025 yang dinilai banyak pihak terbilang sukses, rupanya berdampak pada kerja Dinas Lingkungan Hidup Ka...
News14 Juli 2025 15:24
Najelaa Shihab Hadir di Sidrap, Soroti Urgensi Peran Berbagai Pihak untuk Pendidikan
MAKASSAR – Najelaa Shihab, pendiri Guru Belajar Foundation, hadir pada hari pertama penyelenggaraan Temu Pendidik Nusantara XII (TPN XII) di Kab...
News14 Juli 2025 15:04
OJK Gelar Rapat Pleno Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah se-Sulsebar Tahun 2025
MAMUJU – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Rapat Pleno Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPA...
News14 Juli 2025 12:38
Mahasiswa KPI UIN Alauddin Pamerkan Karya Artikel Berita, Dekan FDK Beri Apresiasi
MAKASSAR  – Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) UIN Alauddin Makassar membuat artikel berita. Artikel yang di buat merupakan karya yang ...