SIDRAP – Bisnis Narkoba di Kabupaten Sidrap mulai mengkhawatirkan. Pasalnya, peredaran barang haram tersebut di Bumi Nene’ Mallomo sudah melibatkan Kalangan pelajar. Ironisnya, para bandar memanfaatkan para pelajar sebagai perantara atau kurir dengan upah kecil.
Fitrah (18), yang masih tercatat sebagai siswa salah satu SMA ternama di Rappang bersama seorang rekannya bernama Yusman( 19), tidak bisa berkutik saat diringkus anggota Satuan Reserse Narkoba (SatResNarkoba) Polres Sidrap, Selasa (28/2/2017) malam sekira pukul 20.30 Wita.
Keduanya ditangkap saat lagi bertransaksi dengan seorang personil SatResNarkoba Polres Sidrap yang menyamar sebagai pembeli di depan Pasar Rappang Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap.
Baca Juga :
- Frederik Kalalembang Soroti Penangkapan Warga oleh TNI di Sidrap, Pentingnya Koordinasi dengan Kepolisian
- Anggota DPR RI Frederik Kalalembang Tekankan Pentingnya Koordinasi dan Komunikasi dalam Penangkapan Pelaku Penipuan Online di Sidrap
- Oknum Pegawai Lapas di Sulsel Diciduk Timsus Polda, Kedapatan Jual Sabu di Sidrap
Informasi yang dihimpun lintasterkini.com, pengungkapan berawal saat polisi yang menyamar sebagai pembeli menghubungi Fitrah dengan alasan ingin membeli Sabusabu. Tak lama kemudian, keduanya pun
bertemu di depan pasar.
“Pada saat datang, Fiitrah tidak membawa sabu-sabu sesuai yang dipesan, namun beberapa menit kemudian, Yusman datang dan membawa sabu-sabu sebanyak 10 gram,” jelas Kasat ResNarkoba Polres Sidrap, AKP Indra Waspada Yudha saat dikonfirmasi, Rabu (1/3/2017).
Terkait sejauh mana hubungan kerja Fitrah dengan Yusman dalam bisnis narkoba, lanjut Indra, pihaknyq masih menunggu hasil akhir pemeriksaan keduanya oleh penyidik.
“Sementara ini, Fitrah belum mau mengaku terlibat dalam bisnis narkoba
dengan Yusman itu. Fitrah juga membantah mendapat upah dari Yusman,” ungkapnya.
Sementara itu, Muhammad Ahlan, Seorang aktivis anti Narkoba dalam keterangannya kepada lintasterkini.com, Kamis (2/3/2017) meminta agar polisi bisa profesional dalam menangani kasus Narkoba yang telah melibatkan kalangan pelajar tersebut.
“Pemeriksaannya harus teliti. Siapa tahu dia (Fitrah) hanyalah korban yang
sengaja dimanfaatkan oleh bandar. Kita siap mengadvokasi kasus ini jika diperlukan,” kata Ahlan. (*)
Komentar