Logo Lintasterkini

Kemiripan Narasi Surat Wasiat Pelaku Teror di Makassar dan Mabes Polri

Budi S
Budi S

Sabtu, 03 April 2021 17:51

Police line dipasang di lokasi ledakan bom di dwpan Gereja Katedral Makassar
Police line dipasang di lokasi ledakan bom di dwpan Gereja Katedral Makassar

 

JAKARTA – Masyarakat Indonesia belum lama ini dibuat geger dengan aksi terorisme yang terjadi dua kali secara berturut-turut.

Pertama, aksi teror di depan Gereja Katedral Makassar, Jalan Kajaolalido. Terjadi pada Minggu (28/03/2021). Ada dua pelaku pada insiden bom bunuh diri ini. Mereka tewas di tempat setelah meledakkan bom dari atas motor.

Aksi teror selanjutnya menyasar Mabes Polri, pada Rabu (31/03/2021). Pelaku meregang nyawa usai ditembak, karena berusaha menyerang polisi dengan senjata api (senpi).

Polisi yang menyelidiki kasus ini, tidak hanya mengejar jaringan para pelaku. Tetapi juga menggeledah rumah pelaku.

Di rumah pelaku, polisi menemukan sepucuk surat wasiat. Surat tersebut ditulis dengan menggunakan pulpen di atas kertas.

Setelah diamati, kedua surat itu memiliki kemiripan narasi yang ditinggalkan pelaku. Baik yang ditulis bomber Makassar, Lukman maupun penyerang Mabes Polri, ZA.

Kemiripan narasi surat itu, pertama tentang permintamaafan Lukman dan ZA. Keduanya meminta maaf kepada ibunya.

Sama-sama menggunakan kata “wahai” mengawali narasinya.

“Wahai ummy ku minta maafkan kalo ada salahku baik perilaku maupun lisanku,” tulis Lukman.

“Wahai mamaku maafin zakiah yang belum pernah membalas peberikan keluarga,” tulis ZA.

Surat Wasiat Pelaku Teror di Makassar dan Mabes Polri

Kesamaan lainnya. Soal pesan ke keluarga untuk tidak meninggalkan salat.

Pesan itu diakhiri dengan narasi “Semoga Allah Kumpulkan di Surga”.

“Jangan ki lupa senantiasa beribadah kepada Allah dan jangan ki tinggalkan sholat , semoga Allah kumpulkan ki di surganya,” tulis Lukman.

“Mama, ayah jangan lupa senantiasa beribadah kepada Allah SWT, dan jangan tinggalkan sholat. Semoga Allah kumpulkan kembali keluarga di surga,” tulis AZ.

Kemudian, narasi menyangkut tindakan yang mereka lakukan. Menganggap tindakannya itu sesuai jalan Rasulullah.

Keduanya mengawali kalimat dengan menulis kata “Makanya”.

“Makanya Zakiah tempuh jalan ini sebagaimaan jalan nabi/rasul Allah untuk selamatkan Zakia dan dengan izin Allah bisa memberi syafaat untuk mama dan keluarga di akhirat,” tulis ZA.

“Makanya saya tempuh jalanku sebagaimana … nabi/rasul allah untuk selamatkanki dan bisaki kembali berkumpul disurga,” terang Lukman.

Kemiripan lainnnya tentang pesan kepada keluarga untuk tidak meminjam uang di bank. Baik Lukman mau pun ZA memberi pesan Riba.

“Satu ji pesanku buat kita ummy, berenti meki ambil uang bank karna uang bank itu riba dan tidak di berkahi oleh Allah,” tulis Lukman.

“Pesan Zakiah untuk mama dan keluarga, Berhenti berhubungan dengan Bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi Allah,” tulis ZA. (*)

 Komentar

 Terbaru

Nasional24 Oktober 2024 20:04
Bakamla RI Intercept China Coast Guard Coba Masuk Kembali ke Wilayah Yurisdiksi Indonesia
Berselang satu hari, Kapal China Coast Guard (CCG) 5402 kembali memasuki wilayah Yurisdiksi Indonesia, tepatnya di Laut Natuna Utara, pada Kamis (24/1...
Pemerintahan24 Oktober 2024 18:12
Bupati Adnan Minta Alat Kelengkapan Dewan Segera Dibentuk
GOWA – Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan didampingi Wakil Bupati Gowa, Abdul Rauf Malaganni, menghadiri Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Pimpi...
Pendidikan24 Oktober 2024 18:06
FK Unhas-LUMC Belanda Gelar Research Internship 2024, Fokus Penelitian Infeksi pada Siswa SD di Kota dan Desa
MAKASSAR -Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK UNHAS) kembali menggelar program Research Internship 2024 sebagai bagian dari kerjasama denga...
Pemerintahan24 Oktober 2024 16:30
Pjs Wali Kota Makassar Ucapkan Selamat Kepada Anggota DPRD Baru, Tekankan Amanah dan Tanggung Jawab
MAKASSAR – Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, menyampaikan ucapan selamat kepada anggota DPRD Makassar yang baru saja dilantik dalam Rapat...