LUTIM – Jalan poros menuju Mahalona Raya mengalami kerusakan sangat parah. Akibatnya sopir truk dan mobil angkutan harus rela antri di jalan yang berlubang dan berlumpur dikarenakan salah satu mobil truk terperangkap dalam lumpur hingga truk lainnya membantu menarik keluar dari lubang yang berlumpur.
Melihat kondisi parahnya jalan tersebut, salah seorang warga bernama Herman mengeluhkannya. “Jalan ini parah sekali, perlu cepat ada tindakan dari pemerintah memperbaiki karena sulit di lewati mana licin baru lubangnya dalam” ujarnya.
Dirinya berharap Pemerintah Daerah khususnya Dinas PU segera menindaklanjuti jalan poros Mahalona dan tidak menunda-nunda lagi biar pengendara yang melintas dijalan tersebut dapat merasakan kenyamanan dalam berkendara. Padahal, daerah ini merupakan penghasil merica terbesar di Luwu Timur.
Baca Juga :
Menurut Herman, hanya jalan menuju daerah Mahalona yang belum disentuh pembangunan. Jalan ini seharusnya sudah dilalukan pengerasan. Tapi sampai saat ini masih jalan tanah. Makanya, setiap musim hujan jalannya selalu berlumpur, licin, dan penuh lubang.
”Kami minta supaya jalan menuju Mahalona segera dilakukan pengerasan dan diaspal,” pungkas Herman.
Selama ini akses jalan Pekaloa menuju Mahalona (kawasan transmigrasi mandiri), rusak parah. Pemerintah daerah tak mampu berbuat banyak untuk membenahi akses jalan sepanjang kurang lebih 28 km yang menghubungkan kedua desa itu. Kendalanya adalah sebagian besar areal wilayahnya masuk dalam kawasan hutan lindung.
Di sisi lain, ribuan warga yang mendiami 4 desa di Mahalona Raya harus berjuang keras setiap kali melintas di wilayah itu karena kondisi jalan yang rusak parah. (*)
Komentar