Logo Lintasterkini

Pemprov Sulsel dan GGF Teken MoU Budi Daya Pisang Cavendish di Gowa

Redaksi
Redaksi

Kamis, 07 Maret 2024 15:55

(Foto: Pemprov Sulsel)
(Foto: Pemprov Sulsel)

GOWA – Perusahaan raja buah Great Giant Foods (GGF) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) budi daya pisang cavendish di lahan milik Pemprov Sulsel seluas 18 hektare lebih di Desa Pacellekang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Rabu (6/3/2024).

Gerakan budi daya pisang cavendish ini untuk memenuhi short supply sebesar 15 hingga 20 persen dari kebutuhan dunia akan pisang cavendish.

Penanggung Jawab GGF di Sulsel, Rahmat Hidayat, mengaku lewat kerja sama ini pihaknya memulai tanam perdana bersama Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, Plh. Sekda Sulsel, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Sulsel, serta seluruh pihak terkait lainnya.

“Hari ini kita tanam perdana, ya. Hari ini juga ada penandatanganan kerja sama sekaligus penanaman perdana di lahan Pemprov Sulsel kurang lebih 18,9 hektare. Melakukan kerja sama penanaman pisang cavendish di sini,” ungkap Rahmat.

Dia mengapresiasi keseriusan Pj Gubernur Sulsel dalam mengembangkan pisang cavendish. Penanaman dilakukan pada Maret ini yang kemungkinan akan mulai panen Desember nanti.

“Kami selaku perusahaan yang sudah beroperasi sejak tahun 70-an menjalani bisnis pisang cavendish. Saat ini kita sedang melakukan pembukaan lahan di Sulsel, bekerja sama dengan Pemprov Sulsel,” ungkapnya.

“Untuk kegiatan budi daya sendiri, saat ini luasnya hanya 18,9 hektare untuk lahan yang ada di sini. Tapi, tidak menutup kemungkinan kita akan coba meng-explore lahan-lahan yang bisa kita kerja sama,” lanjutnya.

Menurutnya, selain kerja sama dengan Pemprov Sulsel, pihaknya juga akan menjajaki kerja sama dengan sejumlah petani lokal di Sulsel, khusus untuk menambah volume lahan maupun daya beli GGF sebagai perusahaan ternama khusus buah.

“Nah, bentuk kerja sama sendiri bisa dengan Pemprov seperti ini. Tapi, juga di satu sisi kita bisa bekerja sama dengan petani-petani yang punya lahan banyak. Mereka bisa untuk budi daya, tapi kami lihat sulit untuk menjual. Kami sebagai offtaker menjamin buah dari petani-petani ini bisa dibeli. Itu yang paling penting bagi petani,” jelasnya.

Dia menjelaskan untuk saat ini tidak ada kendala. Namun, namanya budi daya dirinya yakin punya faktor risiko dan tingkat kesulitan masing-masing.
Kendati demikian, yang paling penting saat ini bagaimana petani melihat contoh dahulu.

“Supaya petani melihat ternyata budi daya pisang cavendish itu tidak susah dan bisa menghasilkan. Kami sendiri branding-nya sudah cukup terkenal di Indonesia dengan brand Sunpride. Harusnya petani-petani lokal yang di Sulsel juga bisa ikut jual, tentunya dengan kualitas yang sama dengan Sunpride,” tuturnya.

 Komentar

 Terbaru

News02 Desember 2024 20:54
Raih Juara Umum, Dispora Makassar Sabet 5 Juara di Marching Band Competition (MBMC) 2024
MAKASSAR – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Makassar mengikuti Bandung Marching Band Competition (MBMC) 2024. Dispora berhasil menyabet ...
Peristiwa02 Desember 2024 13:46
Demo HUT Papua Merdeka di Makassar Ricuh, Ada Polisi Terluka
MAKASSAR– Sejumlah mahasiswa asal Papua di Kota Makassar menggelar demonstrasi memperingati HUT Papua Merdeka di Jalan Lanto Dg Pasewang, Senin ...
Ekonomi & Bisnis02 Desember 2024 12:44
Rayakan Ultah ke-24, Mal Ratu Indah Adakan Beragam Kegiatan Menarik
MAKASSAR – Mal Ratu Indah (MaRI), pusat perbelanjaan pertama dan ikonik di Makassar, merayakan hari jadinya yang ke-24. Dengan tema Mari ke MaRI...
Ekonomi & Bisnis02 Desember 2024 12:18
IOH Berikan Dukungan Layanan Telekomunikasi Gratis Bagi Korban Erupsi Gunung Lewotobi
MAKASSAR – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) kembali berupaya meringankan beban masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi di Kabupa...