LINTASTERKINI.COM — Biasanya pasangan pengantin baru masih kebingungan soal hal ini. Berapa kali sepekan hubungan pasutri sebaiknya dilakukan?
Adakah patokan ideal atau angka normal berapa kali sepekan hubungan pasutri perlu dijadwalkan? Sekali sepekan, tiga kali sepekan, atau sesuai mood saja?
Sebenarnya tidak ada angka yang jadi patokan utama. Sebab yang normal bagi orang lain belum tentu normal bagi diri kita.
Baca Juga :
Ada yang melakukannya tiga kali sepekan, tapi belum tentu itu sesuai dengan diri kita. Ada yang sekali sepekan, ada juga yang malah sehari bisa dua kali.
Mengutip buku Seksologi Pernikahan Islami, kebutuhan seksual bagi masing-masing pasutri didasarkan pada beberapa faktor, sebagaimana dirilis female.com, di antaranya:
1. Tingkat libido.
2. Ketersediaan waktu.
3. Energi.
4. Kesamaan hasrat.
5. Skala prioritas.
Pasangan yang memiliki tingkat libido tinggi pastinya tak sama dengan yang libido rendah. Intensitas berhubungan bagi pasutri tentu berbeda tergantung kondisi libido.
Bercinta tiga kali sepekan bisa dilakukan oleh pasangan yang masih memiliki energi cukup. Selain itu, ketersediaan energi ini pun berkaitan dengan ketersediaan waktu serta tuntutan peran.
Bila pasangan sama-sama punya kesibukan kerja misalnya, maka perlu meluangkan waktu yang benar-benar khusus untuk berhubungan intim. Kesamaan hasrat juga perlu diperhatikan.
Sebab hasrat yang tidak sama bisa menyebabkan frekuensi hubungan intim yang berbeda. Karena hasrat seksual tidak selalu bertemu di waktu dan tempat yang sama, penting untuk saling berkomunikasi dan berkompromi dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasangan.
Berhubungan intim juga perlu memerhatikan skala prioritas. Sebagai contoh, bila istri sedang sakit, maka prioritas utamanya adalah kesembuhan istri.
Memahami skala prioritas ini penting dilakukan agar bisa sama-sama mendapatkan kenyamanan.Jadi, patokan ideal atau normal berapa kali sepekan hubungan pasutri perlu dilakukan, tergantung pada sejumlah faktor.
Tiap pasangan bisa memilih waktu yang terbaik sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan masing-masing. (*)
Komentar