INGGRIS – Siapa sangka menjadi seorang wasit pertandingan sepak bola memiliki resiko tinggi. Sampai-sampai nyawa pun terancam.
Itu yang dialami Mike Dean. Dirinya diancam akan dibunuh usai memimpin laga yang mempertemukan Manchester United (MU) dengan Southampton pada Selasa (02/02/2021). Yang berakhir dengan skor 9-0 atas kemenangan MU.
Dean diketahui saat itu mengeluarkan keputusan kontroversial, dengan mengusir Jan Bednarek dari lapangan.
Baca Juga :
Tak disangka, keputusan itu menjadi bahan kritikan di media sosial. Parahnya lagi, Dean dan keluarganya juga diancam akan dibunuh.
Ancaman itu akhirnya dilaporkan ke kepolisian. Dean juga memutuskan istirahat sejenak dari hiruk-pikuk Liga Inggris.
Ternyata tidak hanya pada laga itu saja, empat hari setelah laga MU vs Southampton, Dean juga mengeluarkan keputusan kontroversial.
Memberi hukuman kartu merah kepada Tomas Soucek di injury time saat Fulham berhadapan dengan West Ham United, yang berakhir imbang tanpa gol pada Sabtu (06/02/2021).
Dua keputusan ini akhirnya dianulir FA, setelah Southampton dan West Ham mengajukan banding. Meski diketahui sebelum Dean mengambil keputusan saat itu, terlebih dahulu dia mengecek Video Assistant Referee (VAR).
Apa yang dialami Dean ini membuat Badan yang mengurus ofisial pertandingan sepakbola profesional Inggris, yakni PGMOL, angkat bicara.
PGMOL mengutuk segala tindakan ancaman kepada Dean. Mereka menyatakan akan terus memberikan dukungan pada Dean.
“Banyaknya ancaman dan kekerasan verbal dalam kasus ini benar-benar tak bisa diterima, dan kami akan terus mendukung Mike yang sudah melaporkan kejadian ini ke polisi,” kata Managing Director PGMOL, Mike Riley.
“Tak satu pun yang pantas menjadi korban dari pesan-pesan menjijikkan tersebut. Pelecehan lewat media sosial tak bisa diterima dalam aspek apapun dalam hidup, dan banyak yang harus dilakukan untuk membasmi hal ini,” sambungnya. (*)
Komentar