SUBANG – Kecelakaan lalulintas yang merenggut puluhan orang kembali terjadi, Sabtu (10/2/2018), sekira pukul 17.00 Wib di turunan Cicenang, Kampung Cicenang Desa, Ciater Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Rombongan Bus Parawisata, Premium Class, dengan nomor polisi F 7959 AA yang datang dari arah Bandung usai berwisata ke Gunung Tangkuban Parahu sesampainya di turunan Cicenang bus tersebut terbalik dan menabrak sepeda motor Honda Beat nomor polisi T 4382 MH.
Penumpang bus wisata tersebut mengangkut rombongan Koperasi Simpan Pinjam Permata Ciputat Tangerang Selatan. Akibat kejadian tersebut, korban meninggal dikabarkan sebanyak 26 orang. Korban sebagian masih terjepit di badan bus.
Menurut Kasat Lantas Polres Subang, AKP Budhy Hendratno, S.H, M.M, peristiwa yang terjadi tepatnya di Jalan Raya jurusan Bandung menuju Subang (turunan Emen) yang beralamat di Kampung Dawuan, Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang. Ia menyebutkan, akibat kecelakaan ini sebanyak 26 orang meninggal dunia, 8 orang luka berat dan 10 orang luka ringan.
Baca Juga :
Menurut paparan Kasat Lantas Polres Subang ini, peristiwa itu terjadi pada siang hari, dengan kondisi jalan beraspal bagus menikung dan menurun dari arah Bandung menuju arah Subang. Ruas jalan di tempat kejadian perkara (Tkp) terbagi menjadi dua jalur dipisahkan oleh marka jalan garis putih tunggal tidak terputus, yang mana jalur dari arah Subang menuju Bandung terbagi menjadi dua lajur dipisahkan oleh garis marka jalan putih tunggal terputus-putus.
“Permukaan jalan aspal hotmix bagus, arus lalulintas sedang, sebelah timur jalan kebun teh dan sebelah barat jalan tebing,” jelas AKP Budhy Hendratno.
Lebih lanjut dikatakan, kendaraan bus pariwisata PO. Premium Fassion tersebut dikemudikan Amiruddin datang dari arah Bandung/selatan menuju arah Subang/utara sewaktu melintas jalan yang menurun dan berkelok. Saat itu, pengemudi tidak mampu mengendalikan laju bus, sehingga menabrak sepeda motor Honda Beat, yang identitas pengendaranya belum diketahui.
Setelah menabrak sepeda motor Honda Beat, bus terus melaju oleng hingga menabrak tebing sebelah kiri/barat jalan, sebelum akhirnya terguling di bahu jalan sebelah kiri/barat. Adapun pengemudi bus pariwisata bernama Amiruddin (32), warga Kampung Laladon RT 01/01, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, sementara pengendara Honda Beat belum teridentifikasi.
Saat ini pihak Satlantas Polres Subang yang dipimpin Kasat Lantas, AKP Budhy Hendratno bersama anggota piket masing-masing Aiptu Sudiharto SH, Aipda Eka Tirta, Bripka Slamet Ermawanto dan Brigadir Nanang Heryanto sudah mengevakuasi para korban ke Puskesmas dan RS terdekat. Petugas juga mengamankan lokasi kejadian.
[NEXT]
Tiap Tahun Telan Korban, Tanjakan Emen Dikenal Angker
Kasus Lakalantas di lokasi tersebut bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, 9 (sembilan) korban jiwa dan puluhan korban lainnya mengalami luka-luka.
Kemudian pada musim libur lebaran tahun lalu, tepatnya Sabtu (2/8/2014), kecelakaan menimpa bus pariwisata yang membawa rombongan wisata warga Cilegon Banten. Laju bus hilang kendali, menabrak pengendara sepeda motor dan baru terhenti setelah masuk sungai kecil dan menghantam dinding sungai. Kejadian itu menyebabkan seorang pengedara sepeda motor tewas, dan semua penumpang bus mengalami luka berat dan ringan.
Lalu pada bulan November 2004, kecelakaan merenggut tiga orang tewas dan belasan luka-luka. Bus pariwisata yang ditumpangi keluarga asal Jakarta, saat pulang dari arah Bandung hilang kendali, sehingga tergelincir dan terbalik.
Pada September 2009, kecelakaan di lokasi yang sama menimpa warga Buaran, Serpong, Tangerang Selatan. Bus yang ditumpangi 41 orang pulang dari Tangkuban Perahu mengalami rem blong dan sempat menabrak mobil lain, hingga terguling beberapa kali. Akibatnya tujuh orang tewas dan belasan lainnya luka-luka.
Setelah itu, Oktober 2011, kecelakaan menimpa minibus pariwisata ditumpangi wisatawan asal Belgia. Saat bus meluncur dari arah Tangkuban Perahu, tiba-tiba oleng dan menabrak tebing, tiga penumpangnya tewas dan sembilan orang mengalami luka berat.
Oktober 2012, bus membawa sekitar 20 wisatawan asal Taiwan menabrak sepeda motor, hilang kendali, dan tergulng setelah menabrak tebing. Ketika itu tiga orang warga negara asing dan seorang pemandu wisata meninggal, puluhan korban lainnya luka-luka.
Deretan peristiwa kecelakaan di Tanjakan Emen terus berulang, malahan hampir setiap tahun di saat musim liburan ada saja kejadian naas. Itu membuktikan tanjakan di lokasi tersebut terbilang “angker”, karena rawan terjadi kecelakaan lalulintas. (*)
Komentar