Abraham Samad Kenal Anti Korupsi Sejak Bangku SD

PAREPARE – Setelah lama menghilang dari pantuan media, gelora memberantas korupsi masih terus bergolak di jiwa mantan ketua KPK, Abraham Samad.

Itu terlihat saat Abraham tampil sebagai pembicara atau pemateri di kegiatan Pesantren Mahasiswa (Pesma) Universitas Muhammadiyah Parepare, baru-baru ini. Pada kesempatan itu, dia mengispirasi ribuan mahasiswa peserta Pesma lewat cerita ‘Kapur Tulis’.

“Saya pertama kali mengenal yang namanya anti-korupsi itu sejak di bangku SD, meski saat itu hanya dalam tataran sederhana. Waktu itu, kita masih pakai kapur tulis. Teman-teman saya sering mengambil sisa kapur untuk dibawa pulang. Saya perhatikan guru membiarkan saja. Jadi saya terjemahkan itu tidak apa-apa (mengambil kapur),” cerita Abraham.

Lanjut Abraham, suatu hari, dirinya (Abraham kecil) juga ikut membawa pulang lima batang kapur yang ingin dipakainya belajar di rumah. Sesampainya, ibunya bertanya asal muasal kapur itu. Abraham pun bercerita sesuai apa yang dilihatnya.

“Kata ibu saya, kamu minta izin tidak? Saya jawab semua teman saya begitu kok. Guru tidak melarang,” tuturnya.

Ibunya pun menjelaskan dengan lembut, bahwa kapur itu adalah milik sekolah, bukan milik Abraham. Ibunya berkata, meski barang itu sudah tidak berharga, jangan diambil jika bukan milik sendiri. Akhirnya Abraham disuruh mengembalikan kapur itu, yang membuat gurunya terheran-heran.

“Orangtua kita dulu, meski mereka tidak berpendidikan tinggi namun telah sukses menanamkan nilai kejujuran, integritas, disiplin. Saya berharap mahasiswa baru ini juga demikian, terutama biasakan diri hidup sederhana,” pesan Abraham.

Kesederhanaan itu pula yang membawa Abraham menjadi Ketua KPK periode 2011-2015. Kata pria kelahiran Makassar 27 November 1966 itu, kesederhanaan adalah sikap yang penting dimiliki, karena prilaku korup yang menjangkiti Indonesia sebagian besar karena kebiasaan hidup berlebih-lebihan.

Ia berharap, generasi muda saat ini bisa menjadi pejuang anti-korupsi. Sebagaimana dirinya yang mulai melawan korupsi sejak menjadi mahasiswa di Unhas. (Aroelk)