LONDON — Inggris gagal meraih juara di final Euro 2020. Kegagalan itu memicu aksi rasialisme terhadap Bukayo Saka.
Fan Inggris yang kecewa melontarkan serangan-serangan bernada rasialisme karena Saka gagal mengeksekui penalti dengan baik.
Laga Italia vs Inggris di final Euro 2020 itu memang berjalan dengan ketat. Kedua tim bermain imbang 1-1 hingga babak kedua dan babak perpanjangan waktu usai.
Baca Juga :
Alhasil, pertandingan harus dilanjutkan via drama adu penalti.
Di babak adu penalti, Marcus Rashford dan Jadon Sancho lebih dulu gagal mengeksekusi sepakan 12 pass. Nasib Inggris kemudian dipastikan oleh Bukayo Saka.
Nahas, pemain 19 tahun itu gagal mengeksekusi penalti dengan baik. Trofi Euro 2020 kemudian jatuh ke tangan Italia usai sepakan Saka ditepis Gianluigi Donnarumma.
Saka kemudian mendapat perlakuan rasialisme yang membanjiri komentar akun Instagram-nya.
”Bukayo Saka langsung menjadi sasaran pelecehan rasialisme memalukan setelah ia gagal mengeksekusi penalti di final Euro 2020 dalam kekalahan memilukan dari Italia,” tulis laporan Mirror.
”Saka mengalami pelecehan rasialisme mengerikan di sosial media dengan beberapa komentar memalukan di akun Instagram-nya.”
Selain Saka, Rasford dan Sancho sebenarnya juga menerima perlakuan serupa. Namun, nama Saka lebih ramai diperbincangkan karena ia merupakan penendang penentu kekalahan Inggris.
Dengan hasil ini, Inggris kembali gagal mencatat sejarah baru dengan memenangi trofi Euro untuk pertama kalinya.(*)
Komentar