MAKASSAR – Warga sekitar Perumahan Villa Mutiara, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan geger dengan ditemukannya sosok mayat laki-laki, Senin (13/2/2017). Mayat yang ditemukan tergeletak di jalan poros kompleks perumahan Villa Mutiara tersebut diketahui dengan identitas bernama Tarmizi Tahir, warga Kalukuang, Kabupaten Pangkep.
Masyarakat sekitar yang mengetahui adanya mayat tersebut, segera memberikan informasi kepada Polsek Biringkanaya. Tak berselang lama, petugas piket Unit Reskrim bersama Piket Provost, Binmas Bulurokeng dan anggota Lalu-lintas Polsek Biringkanaya, Senin (13/2/2017) langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan mayat laki-laki tersebut.
Selanjutnya Tim Inafis gabungan Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel melakukan olah TKP. Hasilnya, Tim Inafis gabungan menemukan beberapa tanda-tanda penganiayaan pada korban, yaitu luka tusukan di leher. Tim Inafis menemukan sebanyak 9 luka tusukan pada korban Tarmizi.
Baca Juga :
Kasubbag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Burhanuddin mengatakan, pihaknya masih menyelidiki motif dan modus yang digunakan pelaku dengan mengumpulkan barang-barang bukti dan keterangan saksi.
Kasus pembunuhan Tarmizi, yang awalnya menjadi misteri, siapa pelakunya, belum diketahui dengan pasti. Namun dengan cepat, teka-teki pelaku pembunuhan Tarmizi, akhirnya terkuak. Aparat kepolisian dengan cepat bergerak mengejar pelaku pembunuh sadis tersebut.
Akhirnya tidak sampai 12 jam sejak ditemukannya mayat Tarmizi, pelakunya dapat diringkus. Pelaku pembunuhan ini ternyata dilakukan oleh IS. Ia dibekuk di tempat persembunyiannya di Jalan Alauddin Makassar oleh Timsus Polda Sulsel.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani membenarkan penangkapan pelaku pembunuhan itu. Setelah olah TKP, serta mengumpulkan keterangan saksi dan bukti yang ditemukan di TKP, Timsus Polda Sulsel akhirnya mengejar seseorang yang diduga kuat sebagai pelakunya.
“Iya dalam kurun waktu kurang 12 jam kami berhasil menangkapnya,” beber Kompol Dicky Sondani.
[NEXT]
Motif pembunuhan di Villa Mutiara akhirnya terkuak. Pembunuhan itu bermotif tak lain adalah karena dendam asmara. Menurut pengakuan pelaku, Ibnu, awalnya ia tidak berencana menghabisi nyawa temannya itu. Namun karena korban mengungkit hubungan gelap yang pernah dilakukan bersama istri pelaku, membuat amarahnya memuncak.
“Awalnya tidak ada niat mau membunuh. Tapi waktu kami cerita-cerita, dia (Tarmizi) singgung soal pernah tidur dengan istriku. Dia sendiri yang ceritakan,” kata Ibnu di Mapolrestabes Makassar, Senin (13/2/2017) malam.
Karena merasa sakit hati, pelaku mengakui mengambil batu. Memukul korban hingga tak berdaya. Tak sampai disitu saja, pelaku yang sudah terbakar amarah, kemudian menikam korban menggunakan gunting yang disimpan di sadel motor.
“Saya sangat marah. Saya tidak terima dia pernah tidur dengan istriku,” aku Ibnu.
Sebelumnya, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Endy Sutendi mengatakan, pelaku nekat menghabisi korban lantaran tidak terima istrinya dekat dengan Tarmizi. Ditambahkan mantan Kabid Humas Polda Sulsel ini, diduga kuat karena sakit hati, sehingga pelaku menghabisi nyawa temannya sendiri.
“Pelaku ini balas dendam. Istrinya dekat dengan korban, itulah penyebabnya. Padahal korban dan pelaku ini berteman sejak SMP,” jelas Endy Sutendi, Senin (13/2/2017).
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Endi Sutendi mengatakan, kejadian ini berawal saat pelaku bersama korban keluar dari kediamannya di Jalan Kalimantan, sekira pukul 21.00 Wita. Korban saat itu membonceng pelaku.
[NEXT]
“Keduanya sempat jalan-jalan ke Takalar dan Jeneponto, kemudian kembali ke Villa Mutiara. Tapi sebelum insiden pembunuhan, keduanya sempat makan di warung sari laut di Jalan Villa Mutiara paling ujung,” kata Endi.
Usai menikmati makanan, keduanya berjalan menuju lokasi dan berhenti untuk merokok. Sempat terjadi percakapan diantara keduanya. Tidak lama kemudian, pelaku dengan nekat mengambil batu dan dijatuhkan ke badan pelaku.
“Kejadian ini terjadi pada dinihari jam 02.00 Wita. Pelaku memukulkan batu kepada korban dari arah belakang. Kemudian korban tidak sadarkan diri. Saat itulah pelaku menusuk leher korban mengunakan gunting,” jelasnya.
Pelaku kemudian melarikan diri. Keesokan harinya, korban ditemukan tidak bernyawa. Tim gabungan Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel yang melakukan identifikasi akhirnya menemukan jejak pelaku. Hasilnya, pelaku ditangkap di Jalan Mannuruki Makassar, Senin malam (13/2/2017) sekira pukul 20.00 Wita.
“Setelah dikembangkan dan mendengarkan pengakuan para saksi-saksi, petugas awalnya menangkap tiga orang. Setelah didalami menunjuk ke Ibnu. Saat ditangkap, pelaku mengakui perbuatannya,” tambahnya.
Dikui tersangka sendiri jika hubungan asmara koban bersama istrinya ia ketahui sejak (dua) 2 bulan lalu, yakni sekira akhir Bulan Nopember 2016. Tersangka pun mendapatkan bukti pembicaraan dari memori Hp milik istrinya saat berdialog dengan korban.
“Ada kemungkinan hubungan asmara antara korban dan istri tersangka, sejak tersangka bekerja 9 bulan di Palembang di sebuah pabrik kertas PT. Turbajaya Enginering. Tapi kasus ini masih kami dalami dan akan melakukan pemeriksaan terhadap istri tersangka mengenai kebenaran hubungan asmaranya tersebut. Namun untuk sementara kasus ini, Ibnu Suud masih tersangka tunggal. Tersangka ini juga pernah kuliah di Unismuh pada tahun 2008, namun tidak menyelesaikan kuliahnya,” jelasnya.
[NEXT]
Manusia adalah mahluk yang dianugrahi kecerdasan alamiah dibanding mahluk lain di dunia ini. Seiring berjalannya waktu manusia mulai berfikir magaimana menciptakan perdamaian dan pertikaian yang mengakibatkan kerugian dan kecemasan psikologis yang membuat manusia merasa tidak nyaman untuk hidup.
Seolah tidak belajar dari sejarah, ada beberapa oknum manusia yang gemar membuat kerusakan dan ancaman sehingga mengganggu kedamaian dan ketentraman. Sehingga manusia berfikir apa alasan ketika dengan mudahnya menghilangkan nyawa orang orang yang tidak bersalah?
Ini beberapa alasan mengapa manusia saling membunuh satu sama lain!
(1) Sakit Hati dan Masa Lalu Yang Kelam
Psikolog modern telah melakukan penelitian selama 20 tahun untuk mengetahui mengapa orang damai tiba tiba atas alasan tertentu dapat terpancing secara emosional dan psikologis lalu hasrat membunuhnya muncul. Dalam penjelasannya, didalam otak ada bagian prefrontal cortex yang mengatur tentang emosi dan respon. Dan di bagian itu ada Amygdala, yang mengatur tentang rasa takut dalam otak.
Seseorang dengan sakit hati dan masa lalu yang kelam dapat dengan mudah dipancing emosionalnya sehingga secara psikologis akan melakukan dan berfikir bagaimana orang lain harus merasakan rasa sakit yang sama seperti apa yang dialaminya. Di kondisi ini, otak tidak bisa mengendalikan lagi bagian yang mengatur rasa takut yang sudah terganggu oleh dominasi emosial atas respon masa lalunya.
(2) Balas Dendam
Motif balas dendam sering kita temui dalam pembunuhan, entah pembunuhan individu ataupun masal. Manusia mampu mengingat hal buruk dan mengerikan yang telah dialaminya semasa hidup, ingatan itu akan tersimpan di memori jangka panjang otak. Ketika orang dengan masa lalu yang pernah mengalami segala keburukan sudah mempunyai kemampuan untuk membunuh, maka otak mengendalikan rasa takutnya dan mengendalikan emosinya.
Seseorang dengan masa lalu berjibaku dengan lingkungan pembunuhan dan kekerasan akan tumbuh sebagai calon pembunuh, terlebih masa lalu mengerikan yang pernah dialaminya, seperti kehilangan orang tersayang, mendapat perlakuan kasar, dll.
(3) Hukum Alam dan Sifat Ego Akan Kekuatan
Natural law sebagai manusia pada zaman dahulu adalah saling membunuh untuk mendapatkan makanan, survival, dan daerah kekuasaan. Bahkan sampai sekarang masih terus terjadi perang untuk memperebutkan kekuasaan, kekayaan, dan kekuatan. Manusia sendiri memiliki sifat berkompetisi untuk menjadi yang terbaik dibandingkan orang atau kelompok lain, dalam tanda kutip konotasi negatif, kompetisi dapat berubah menjadi adu kekuatan yang menyebabkan konflik dan hilangnya nyawa terjadi.
(4) Depresi
Depresi bisa menjadi alasan mengapa seseorang membunuh sesama, beberapa alasan depresi ekstrim terjadi karena kekerasan rumah tangga, tekanan hidup, kualitas hidup yang tidak kunjung membaik, bangkrut, putus asa, kemiskinan, penyakit, dll. Pengaruh obat2an, alkohol, dan kecanduan video porno secara radikal dapat menyebabkan depresi. Ketika seseorang dilanda depresi, maka emosional menjadi labil dan dapat dengan mudah ditunggangi oleh amarah yang berkecamuk. Ini menjadi alasan yang logis penyebab seseorang membunuh.
(5) Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis atau kelainan jiwa yang berhubungan dengan bunuh2an adalah psikopat. Psikopat adalah suatu penyakit karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya. Seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta, menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri. Psikopat adalah suatu mental diorder yang fasih berbohong, tidak punya rasa empati, tidak memiliki rasa sakit, acuh dan anti sosial.
(6) Pendidikan yang Lemah
Pendidikan yang lemah memicu ketidaktahuan dunia luar dan merasa dirinya selalu benar dan tidak menerima perbedaan dan pandangan orang lain. Sebaliknya, pendidikan yang cukup akan selalu menerima pendapat dan perbedaan, sehingga tercipta apa yang dinamakan toleransi. Toleransi yang menyebabkan manusia bisa hidup bersama dalam perbedaan tanpa adanya konflik. Dengan bertoleransi, akan terciptanya iklim harmonis dalam bersosial dan masyarakat. (*)
Komentar