MAKASSAR – Seorang perempuan di Makassar ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan dengan jasad dikubur dan dicor di dalam rumah pribadinya yang terletak di Jalan Kandea Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Penemuan mayat tersebut baru diketahui, Minggu (15/4/2024) usai salah satu anaknya melaporkan aksi kekerasan yang dilakukan pelaku yang tidak lain ayah kandungnya.
Informasi yang dihimpun, jasad saat ini sudah berbentuk tulang belulang yang telah ditimbun sejak tahun 2018 silam. Warga yang penasaran dan mengetahui peristiwa tersebut langsung berbondong-bondong mendatangi tempat kejadian perkara yang telah digaris polisi oleh pihak Polrestabes Makassar.
Tim Dokpol dari Polda Sulsel dan tim Inafis Polrestabes Makassar melakukan evakuasi dan olah TKP jasad perempuan bernama Jumiati yang tertimbun dan dicor di dalam rumah.
Baca Juga :
Usai dilakukan evakuasi dan olah TKP tim hanya menemukan jasad perempuan tersebut dalam bentuk tulang belulang.
Saat masih dalam proses olah TKP, tiba-tiba seorang anak perempuan yang diketahui merupakan anak korban berinisial FI datang di lokasi dan langsung menangis histeris saat mengetahui ibunya selama ini ternyata sudah meninggal dunia dan di tanam di dalam rumah.
Selain itu sejumlah barang bukti yang dipakai menimbun dan mencor korban di amankan oleh tim dokpol polda sulsel dan tim Inafis Polrestabes Makassar sebagai bahan penyelidikan lebih lanjut.
Peristiwa ini terungkap saat seorang anak perempuan melaporkan atas kasus kekerasan dan penganiayan terhadap dirinya ke Polrestabes Makassar yang dilakukan oleh pelaku bernama Hengky (43) yang tak lain ayahnya sendiri. Namun saat diintorgasi perempuan tersebut menceritakan dugaan kematian ibunya yang selama ini oleh sang ayah disebutkan lari dengan pria lain, namun ternyata dibunuh lalu ditanam dan dicor oleh pelaku, sejak tahun 2018 lalu.
“Jadi ini terungkap setelah anak korban datang ke Polrestabes Makassar menceritakan soal penganiayaan yang dilakukan ayah kandungnya,” ujar Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, Minggu (14/4/2024).
Dikatakan, pihaknya saat ini sedang memeriksa tulang-belulang yang diduga jasad ibu korban. Termasuk akan mencocokan DNA untuk memastikan identitas korban.
Sementara itu, penyewa rumah bernama Jusran mengaku, selama dirinya mengontrak rumah tersebut tidak mencium adanya bau tak sedap, sejak bulan Desember 2018 lalu. Dirinya mengaku sering melihat tikus di lokasi korban ditemukan, dirinya berinisiatif menutup menggunakan seng.
“Tidak pernah curiga dan memang tidak tahu sama sekali. Saya yang tutup seng karena sering keluar masuk tikus di tempat itu,” terang Jusran.
Usai dilakukan evakuasi dan olah TKP, mayat perempuan yang dalam kondisi tulang berulang bawa ke rumah sakit Bhayangkara Makassar, untuk dilakukan outopsi dan visum. (*)
Komentar