MAKASSAR – Aksi unjuk rasa terkait isu rencana pembangunan Bandara baru Kulon Progo Jogjakarta yang menggusur rumah warga, di depan Kampus Unhas, dibubarkan aparat TNI, Jumat, (15/12 /2017), sekira pukul 16.00 Wita, di pintu Unhas Tamalanrea.
Kejadian itu berawal saat mobil yang mengangkut sejumlah personel Yonif Raider 700/WYC yang hendak melintas di jalan itu, juga dicegat. Tak ayal, sejumlah personel TNI tersebut turun dari mobil mengejar pengunjukrasa, sehingga pengunjuk rasa membubarkan diri, sebagian pengunjuk rasa melarikan diri masuk ke dalam kampus Unhas.
Wakil Rektor III Unhas, Dr Ir Abdul Rasyid Jalil, menjelaskan, aparat TNI terpaksa mengejar pengunjuk rasa masuk ke dalam kampus setelah berkoordinasi dengan pihak keamanan kampus.
Baca Juga :
“Kami masih mengidentifikasi pengunjuk rasa itu, soalnya keterangan satuan pengamanan kampus, pengunjuk rasa yang berunjuk rasa di depan pintu satu Unhas itu, tidak datang dari dalam kampus,” papar Abdul Rasyid.
Kapendam XIV Hasanuddin, Kolonel Inf Alamsyah, menjelaskan, saat personel Raider 700/WYC usai menghadiri Hari Juang Kartika dan hendak kembali ke markasnya dan melintas di Jalan Perintis Kemerdekaan, terjebak macet akibat aksi unjuk rasa itu.
Sejumlah personel Raider 700 meminta agar pengunjuk rasa membuka arus jalan yang ditutup. Malah, pengunjuk rasa tetap menutup, bahkan ada yang melempar ke arah mobil yang mengangkut personel Raider 700 tersebut.
“Karena membawa senjata tajam dan bom molotov, akhirnya personel Raider membubarkan dan mengejar para pengunjukrasa hingga ke dalam kampus boleh berunjuk rasa tapi jangan menyusahkan masyarakat apalagi sudah bertindak anarkis,” tegasnya. (*)
Komentar