Logo Lintasterkini

Trend Kasus Kekerasan Dunia Pendidikan Meningkat

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Senin, 19 Maret 2018 09:07

Stop kekerasan anak dalam pendidikan.
Stop kekerasan anak dalam pendidikan.

JAKARTA – Di awal tahun 2018, publik dikejutkan dengan berbagi kasus kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan, mulai dari kasus kekerasan fisik, kekerasan psikis sampai kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan sekolah. Korban dan pelaku kekerasan pun beragam, mulai dari kepala sekolah, guru, orangtua siswa maupun peserta didik.

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, mengemukakan, kasus penganiayaan orangtua siswa terhadap salah seorang Kepala SMP Negeri di Pontianak dan kasus meninggalnya guru Budi di Sampang, Madura akibat pukulan muridnya sendiri sangat viral dan mengejutkan banyak pihak. Masyarakat mempertanyakan ada apa dengan pendidikan kita, sehingga anak didik bisa berbuat demikian. Para pemimpin oranisasi guru pun beramai-ramai mengusulkan pembentukan Komisi Perlindungan Guru.

Namun, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), khususnya bidang pendidikan menerima banyak pengaduan di awal tahun 2018 terkait kekerasan terhadap anak didik yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, petugas sekolah lainnya, dan anak didik. Pengaduan yang diterima KPAI didominasi oleh kekerasan fisik dan anak korbaan kebijakan(76%).

“Sedangkan kekerasan psikis (9%) dan kekerasan seksual (2%). Selain itu, kasus kekerasan seksual oknu guru terhadap peserta didik yang viral di media, meski tidak dilaporkan langsung ke KPAI, tetapi KPAI tetap melakukan pengawasan langsung mencapai 13% kasus,” sebut Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti.

Kasus kekerasan seksual yang dilakukan oknum guru tersebut sebagian besar dilakukan di lingkungan sekolah dan korbannya mencapai puluhan siswa. Beberapa kasus pelaku telah melakukan aksi bejatnya selama beberapa bulan bahkan ada yang sudah beberapa tahun.

Trendnya pun berubah, kalau sebelumnya korban kebanyakan anak perempuan, tetapi data terakhir justru korban mayoritas anak laki-laki. Korban mayoritas berusia SD dan SMP. Misalnya kasus kekerasan seksual oknum guru di Kabupaten Tangerang korbannya mencapai 41 siswa, kasus di Jombang korbannya mencapai 25 siswi, kasus di Jakarta korbannya 16 siswa, dan kasus oknum wali kelas SD di SI Surabaya korbannya mencapai 65 siswa. (*/B)

Penulis : Slamet

 Komentar

 Terbaru

News09 Juli 2025 18:25
Mercure Makassar-DLH Makassar Sosialisasi Pengolahan Sampah Basah Menjadi Eco Enzym dan Maggot
MAKASSAR – Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, Mercure Makassar Nexa Pettarani menggelar kegiatan edukatif bertajuk ...
Ekonomi & Bisnis09 Juli 2025 18:14
Indosat Business Luncurkan Vision AI, Solusi Pengawasan Cerdas Berbasis AI untuk Efisiensi dan Keamanan Bisnis
JAKARTA – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui Indosat Business , memperkenalkan Vision AI , sebuah solusi pengawasan berbasis k...
Ekonomi & Bisnis09 Juli 2025 18:09
Kalla Toyota Hadirkan Auto Show 2025, Pameran Otomotif Terbesar di Sulawesi 
MAKASSAR – Memasuki pertengahan tahun, Kalla Toyota hadir membuat pameran otomotif terbesar di Sulawesi dengan penawaran spesial dan berbagai ak...
News09 Juli 2025 15:13
Longsor Putus Jalan Poros Enrekang-Toraja, Truk Terperosok dan Lalu Lintas Macet Tiga Kilometer
ENREKANG — Akses jalan poros Enrekang–Toraja (Trans Sulawesi) nyaris putus akibat longsor yang terjadi pada Rabu dini hari, 9 Juli 2025, sekitar p...