Logo Lintasterkini

Pasien ODGJ di RSKD Dadi Makassar Tewas dengan Luka Mencurigakan, Diduga Dianiaya

Muh Syukri
Muh Syukri

Minggu, 20 Oktober 2024 18:21

Pasien ODGJ yang meninggal di RSKD Dadi Makassar. (Foto: ist)
Pasien ODGJ yang meninggal di RSKD Dadi Makassar. (Foto: ist)

MAKASSAR – Seorang pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, bernama Sahrullah, dilaporkan meninggal dunia dengan dugaan kuat mengalami penganiayaan saat menjalani perawatan. Kejadian ini menimbulkan berbagai pertanyaan dari pihak keluarga yang merasa ada kejanggalan atas kematian Sahrullah.

Kerabat korban, Aswan, menjelaskan bahwa Sahrullah masuk ke RSKD Dadi Makassar pada Jumat (18/10/2024) pukul 12.00 Wita. Namun, tidak sampai 24 jam, Aswan menerima kabar duka bahwa Sahrullah telah meninggal dunia pada pukul 21.00 Wita di hari yang sama.

“Kami menerima informasi kematian Sahrullah pada pukul 22.00 Wita, namun ia meninggal pukul 21.00 Wita,” ujar Aswan melalui telepon pada Minggu (20/10/2024).

Aswan menambahkan bahwa dirinya melihat beberapa kejanggalan terkait kematian saudaranya. Ketika jenazah Sahrullah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk diautopsi, ditemukan beberapa luka yang mencurigakan di tubuhnya.

“Saya melihat ada luka di beberapa bagian tubuh Sahrullah. Ini membuat kami merasa kematiannya tidak wajar,” katanya.

Menurut Aswan, luka-luka yang terlihat di tubuh Sahrullah termasuk luka di atas alis sebelah kiri, di bawah pelipis mata, serta tanda jeratan di leher korban.

“Di leher ada bekas seperti jeratan tali, seolah-olah dia mengalami kekerasan. Juga ada luka di bagian belakang kepalanya,” ungkapnya.

Aswan menyatakan bahwa pihak RSKD Dadi memberikan dua versi keterangan terkait kematian Sahrullah. Salah satunya menyebutkan bahwa Sahrullah mengamuk dan berusaha memukul pasien ODGJ lain.

“Pada awalnya, mereka mengatakan bahwa Sahrullah mengamuk dan berusaha memukul pasien lain. Namun yang aneh, justru Sahrullah yang meninggal,” jelasnya.

Aswan pun mempertanyakan mengapa Sahrullah, sebagai pasien baru, langsung digabung dengan pasien ODGJ lainnya tanpa pengawasan ketat, padahal seharusnya ada prosedur yang lebih aman bagi pasien baru.

“Kenapa pasien baru, yang seharusnya dalam pengawasan ketat, bisa digabung dengan pasien lain? Ini yang menjadi tanda tanya bagi kami,” tambah Aswan.

Selain itu, Aswan mempertanyakan bekas jeratan di leher Sahrullah. Berdasarkan keterangan dari pihak RSKD Dadi, Sahrullah hanya diikat di tangan dan kaki karena mengamuk.

“Mereka mengatakan hanya tangan kanan dan kiri yang diikat, tapi kenapa ada bekas tali di lehernya? Ini menambah kejanggalan yang kami rasakan,” tegasnya.

Jenazah Sahrullah telah diautopsi oleh Bidang Dokter dan Kesehatan (Biddokes) Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, dan pihak keluarga juga telah melaporkan kasus ini ke Polrestabes Makassar pada hari yang sama.

“Sudah kami laporkan ke Polrestabes Makassar, dan autopsi juga sudah dilakukan,” ucap Aswan.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Hubungan Masyarakat RSKD Dadi Makassar, Sukirman, membenarkan adanya pasien ODGJ yang meninggal dunia. Namun, ia belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait kronologi kejadian tersebut.

“Memang benar ada kejadian itu. Namun untuk kronologinya, kami masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak penyidik Polrestabes,” ujar Sukirman.

Sukirman juga menyebut bahwa beberapa pegawai rumah sakit telah diperiksa terkait kejadian ini, dan pihak rumah sakit menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dari penyidik untuk menghindari spekulasi yang simpang siur.

“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan penyidik, agar informasi yang beredar tidak simpang siur,” pungkasnya. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...