Logo Lintasterkini

Golkar Minta Polisi Usut Dalang Penolakan Semen Rembang

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Kamis, 22 Desember 2016 21:34

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso.

JAKARTA – Partai Golkar meminta kepolisian mengusut tuntas aktor penggerak penolakan pabrik Semen Indonesia di Rembang (Semen Rembang), Jawa Tengah. Partai Golkar menganggap, penolakan terhadap Semen Rembang banyak keanehan dan merugikan negara.

Selain hal itu, kepolisian juga dapat bertindak menyelidiki manipulasi data absensi warga yang menolak Semen Rembang. Data itu bisa disebut penipuan karena tercatat identitas penolak ada yang sebagai Presiden RI, Menteri, Power Ranger, Ultraman maupun copet terminal.

Sikap tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso, Rabu, (21/12/2016). Menurut dia, sudah seharusnya negara dan Pemerintah Indonesia tidak boleh kalah oleh ambisi kepentingan pengusaha swasta, apalagi milik asing.

“Jadi begini, Semen Rembang itu milik negara. Investasinya sudah ada mencapai Rp 4,97 triliun. Tidak ada perusahaan, apalagi milik negara, dibangun tanpa izin lengkap, termasuk izin lingkungan. Lalu tiba-tiba dicabut itu membuat negara menjadi rugi,” tuturnya.

Menurut dia, terbangun dan berdirinya pabrik Semen Rembang bukan dilakukan dengan cara sulap yang tiba-tiba saja ada. Amdal dan izin lingkungan yang telah ada sejak 2012 lalu, begitu juga pembangunan pabrik, kemudian gejolak penolakan baru muncul tahun 2014.

“Izinnya, dibangunnya pabrik semen, kan bukan di era Presiden Jokowi. Telah diterbitkannya sejak masa pemerintahan sebelumnya, kok ditolaknya baru masa pemerintahan sekarang. Waktu izin terbit, juga bukan kepemimpinannya Gubernur Jawa Tengah yang sekarang, Ganjar Pranowo. Perlu juga diperiksa pihak masa pemerintahan lama,” ucap Bowo.

Berdasarkan pengamatan tersebut, Bowo menganggap adanya keanehan dan bisa ditelusuri oleh kepolisian yang memfasilitasi gerakan penolakan Semen Rembang. Termasuk siapa pelaku pembuat data absen warga palsu, ujar Bowo.

“Intelijennya kepolisian bisa bergerak menyelidiki itu. Kepolisian mempunyai hak untuk melakukannya. Apalagi imbasnya merugikan negara,” ucap dia.

Bowo juga menengarai adanya bentuk persaingan industri semen yang terjadi di Jawa Tengah. Bowo mengatakan, pada saat ini juga akan berdiri pabrik semen Indocement di Pati yang merupakan milik Jerman.

“Silahkan saja, boleh saja ada persaingan industri. Tidak bisa juga dilarang. Namun kan pemerintah harus memprioritaskan mana yang milik negara yang lebih dulu. UUD 1945 sudah jelas bahwa segala kekayaaan alam Indonesia digunakan sebaik-baiknya oleh negara untuk kesejahteraan masyarakatnya,” tutur Bowo.

Terkait persoalan Semen Rembang ini, partainya meminta Presiden Joko Widod supaya berpikir yang terbaik untuk kemajuan negara. Salah satunya Semen Rembang mampu mendongkrak perekonomian negara yang sedang tak stabil.

Semen Rembang diketahui telah mempunyai izin lingkungan perubahan yang diterbitkan Ganjar tanggal 9 November lalu. Pihak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menyatakan sampai saat ini tidak ada perintah dari Presiden guna menghentikan Semen Rembang. (*)

 Komentar

 Terbaru

News30 Oktober 2025 22:54
Sulsel Dapat Bantuan Rp281 Miliar di Bidang Perkebunan dan Holtikultura dari Kementerian Pertanian
JAKARTA – Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman melakukan audiens dengan Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman di Kantor ...
News30 Oktober 2025 22:22
Inovasi TEBA dan Bank Sampah Perumda Pasar Makassar Jadi Rujukan DPRD Tidore Kepulauan
MAKASSAR  — Wakil Ketua II DPRD Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara, Ridwan Muhammad Yamin, melakukan kunjungan studi ke Perumda Pasar Mak...
News30 Oktober 2025 21:46
Sabu 18,5 Kg dan 91 Liter Cairan serta 1,2 Gram Sinte Dimusnahkan, Polres Metro Jakbar Sebut 8 Pelaku Salah Satunya WNA Iran
JAKARTA – Wakasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy Akmam Ajie Sulistiyo memimpin langsung proses pemusnahan barang bukti narkoba...
News30 Oktober 2025 20:08
Hadiri Tudang Sipulung, Gubernur-Wagub Kompak Naik Vespa Bersama Pecinta Vespa Plus OKP Serta Tanam Tabebuya Sepanjang CPI
MAKASSAR — Dalam semangat memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi, nam...