MAKASSAR – Kasus dugaan pemukulan yang dilakukan Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru ditanggapi serius Polda Sulsel. Rencananya, Kamis (24/1/2013) siang ini, Kapolda Sulsel Irjen Pol Mudji Waluyo langsung berangkat ke Kabupaten Wajo dan akan melakukan gelar perkara kasus itu di Polres Wajo.
Baca Juga :
Kapolda membawa penasihat hukumnya, Prof Dr Said Karim guna melihat langsung kondisi di Luwu. Termasuk dalam melakukan pengamatan pada gelar perkara terkait kasus dugaan pemukulan itu.
“Kapolda akan langsung meliat gelar perkara terkait dugaan pemukulan. Ini dilakukan semata-mata untuk memperjelas kasus tersebut agar tidak ada kesan main-main,” ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Endi Sutendi.
Endi menambahkan, polisi akan serius dalam melakukan pengusutan. “Ini salah satu bentuk bahwa Polda Sulsel netral dalam mengawal kasus tersebut,” tandas Endi.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Mudji Waluyo yang dikonfirmasi membenarkan rencana gelar perkara itu. “Iya kami membawa penasihat hukum untuk ikut melihat proses gelar perkara itu,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, diduga menganiaya warganya sendiri, Bupati Wajo, Sulawesi Selatan, Andi Burhanuddin Unru dilaporkan ke polisi setempat, Rabu (23/01/2013). Burhanuddin diduga memukul dan menculik enam pria dalam perkara yang berkaitan dengan Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan.
Informasi yang dihimpun, peristiwa ini bermula pada Senin subuh (21/01/2013) sekitar pukul 03.00 Wita, 6 orang warga masing-masing Syamsul Bahri, Masrisal, Khairuddin, Dakirwan, Muhammad Asis dan Asriyadi sedang berada di rumah milik Khairuddin di Kelurahan Doping, Kecamatan Penrang, Kabupaten Wajo.
Tiba-tiba mereka didatangi rombongan Bupati Wajo yang menumpangi mobil dan langsung menanyakan perihal kedatangan mereka di tempat tersebut, pasalnya sebagian dari korban merupakan warga Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara. (er)
Komentar