BIMA – Kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia hingga memicu perang antar kampung terjadi, Rabu (22/8/2018). Peristiwa tersebut terjadi di Desa Rai Oi Kecamatan Sape Kabupaten Bima, NTB.
Satu orang korban yang meninggal dunia bernama Sahlan alias Miski (25), warga Dusun Wera Desa Rai Oi Kecamatan Sape Kabupaten Bima dan Herman alias Rinto (29), warga Desa Rai Oi Kecamatan Sape Kabupaten Bima mengalami luka berat. Sementara pelaku penganayaan bernama Haris (35) dan Pua Embah (45), keduanya warga Dusun Kore Desa Naru Kecamatan Sape Kabupaten Bima.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut bermula saat anak dari pelaku pembacokan, Haris kehilangan handphone (Hp) di
SMAN 2 Sape. Berdasarkan informasi bahwa Hp tersebut ditemukan oleh korban, Miski.
Baca Juga :
Korban yang menemukan Hp itu meminta uang tebusan Rp.200 ribu. Lalu, pelaku menanyakan siapa yang mengambil Hp anaknya sambil mengatakan kepada warga yang ada di TKP “orang sini maling semua”.
Akibatnya warga merasa tersinggung dan berkumpul. Sehingga terjadilah perkelahian 2 lawan 2 antara Sahlan alias Miski dan Herman alias Rinto melawan Haris dan Pua Emba dengan menggunakan parang.
Akibat dari perkelahian tersebut, Miski mengalami luka bacok di perut bagian kanan, leher belakang hampir putus dan punggung belakang, sehingga meninggal dunia di TKP. Sedangkan Rinto mengalami luka bacok di punggung kiri, tangan kiri hampir putus, dan kelingking kiri putus.
“Setelah pelaku melakukan penganiayaan, mereka langsung melarikan diri,” ucap saksi yang tidak ingin menyebut identitasnya.
Kedua korban dilarikan ke Puskesmas Sape untuk mendapat perawatan medis. Sementara korban yang meninggal dunia diantar ke rumah duka, dan Rinto dirujuk ke RSUD Bima. (*)
Komentar