Logo Lintasterkini

Identitas Mayat Wanita Tanpa Busana di Boyolali Terungkap

Muh Syukri
Muh Syukri

Jumat, 26 Januari 2018 12:12

Korban
Korban

BOYOLALI – Gadis cantik Dera Dewanti Dirgahayu (38) warga Perum Sawahan Indah 4, Ngemplak, Boyolali ditemukan tewas mengenaskan. Tubuh Dera yang ditemukan tergeletak tanpa busana di pinggir jalan sebelah selatan Waduk Cengklik Kabupaten Boyolali, Senin (22/1/2018). Setelah ditemukan jasadnya itu, Dera dimakamkan di Semarang, Selasa (23/1/2018).

Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian Dera, dan menangkap pelaku kejahatan tersebut.Masyarakat bertanya-tanya apakah Dera pekerja di BPR Cita Dewi itu tewas dibunuh, atau dirampok atau ada unsur pemerkosaan.
Apalagi selama ini dipahami, lokasi penemuan mayat Dera di sebelah selatan Waduk Cengklik dikenal sebagai daerah rawan kejahatan. Sepi dan sunyi tanpa penerangan.

Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian Dera, dan menangkap pelaku kejahatan tersebut. Masyarakat bertanya-tanya apakah Dera pekerja di BPR Cita Dewi itu tewas dibunuh, atau dirampok atau ada unsur pemerkosaan. Apalagi selama ini dipahami, lokasi penemuan mayat Dera di sebelah selatan Waduk Cengklik dikenal sebagai daerah rawan kejahatan.

Banyak warga melayat pemakaman Dera Dewanti Dirgahayu (28) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jangli, Jatingaleh, Candisari, Kota Semarang, pada Selasa (23/1/2018) lalu. Sebelum pemakaman, ada belasan orang terlihat berkumpul dengan mengenakan baju warna abu-abu. Mereka melayat di depan rumah duka di Jl. Bukit Menur I RT 006/RW 020, Perumnas Bukit Sendangmulyo, Tembalang, Selasa (23/1/2018) siang.

Baju abu-abu itu ternyata adalah seragam untuk acara reuni yang dipersiapkan oleh korban pada akhir bulan Januari ini. Wajah mereka terlihat sedih karena baru saja kehilangan sosok sahabatnya. Kematian Dera memang menjadi duka tersendiri bagi kerabat dekat serta sahabatnya.
Hal itu dikarenakan Dera tewas secara mengenaskan, yakni menjadi korban pembunuhan yang diduga terjadi di rumah kontrakannya di Perum Sawahan Indah RT 001/RW 001, Padokan, Sawahan, Boyolali.

Seorang rekan korban, Ciplik menyebutkan sebelum mengalami peristiwa nahas itu, korban sempat mengajak bertemu dengan rekan-rekan alumni SMPN 17 Semarang angkatan 1994. Sebelum Ditemukan Tewas, Dera Sempat Hadiri Reuni Alumni SMAN 9 Semarang. Mereka bertemu dengan Dera pada Sabtu (20/1/2018) atau dua hari sebelum korban ditemukan tewas. Pertemuan itu untuk membahas kepanitiaan reuni SMPN 17 Semarang angkatan 1994. Tapi, Ciplik tidak menyangka jika pertemuan dengan korban untuk terakhir kalinya.

“Kami ketemu untuk membahas reuni yang akan digelar Minggu [28/1/2018] depan. Saat itu Dera bilang itu pertemuan terakhir. Kami sih enggak punya firasat buruk, karena itu memang pertemuan terakhir sebelum reuni 28 Januari digelar,” ujar Ciplik dengan mimik sedih kepada awak media.

Ciplik menambahkan korban memang sangat berkeinginan reuni alumni SMPN 17 angkatan 1994 itu terlaksana. Ia bahkan siap menjadi panitia seksi acara sebagai master of ceremony (MC). Agar reuni itu terealisasi, korban bahkan minta agar pesanan kaus berwarna abu-abu yang dikenakan saat reuni segera diselesaikan.

“Kebetulan kausnya sudah jadi. Tapi, korban tidak sempat mengenakannya. Jadi kami berikan kepada keluarga almarhumah,” imbuh Ciplik.

Senada juga diungkapkan Ema. Rekan seangkatan korban saat menempuh pendidikan di SMPN 17 Semarang itu mengaku kehilangan sosok Dera. “Semasa hidup, korban dikenal ceria. Tapi, saat pertemuan terakhir dia terlihat murung. Mungkin karena banyak masalah, apalagi ibunya baru saja mengalami kecelakaan hingga almarhum harus bolak-balik Solo-Semarang untuk merawat,” beber Ema.

Jenazah Dera sebelum dimakamkan di Semarang, sudah sempat diotopsi. Hasil autopsi Dera Dewanti menunjukkan, korban meninggal karena kehabisan oksigen.
Saat mayat Dera ditemukan, kondisi tanpa busana, leher dijerat menggunakan tali tas warna coklat, mulut disumpal dan diikat kain.
Sejalan dengan kondisi tersebut, ada ditemukan luka jeratan di leher.

AKBP Aries juga menjelaskan, sejumlah saksi termasuk para tetangga di Perumnas di Ngemplak sudah dimintai keterangan.

“Kami menduga pelaku adalah orang yang sangat dekat dengan korban. Dan pelaku diduga tahu seluk beluk rumah korban,” papar Aries, Selasa (23/1/2018). Menurut keterangan tetangga rumah di Ngemplak, Dera jarang berinteraksi dengan tetangga di perumahan tersebut. Pintu rumah korban di Ngemplak juga jarang terbuka.

“Dari keterangan saksi sudah tinggal sendiri selama setahun. Mungkin karena kesibukan bekerja jadi jarang bersosialisasi dengan tetangga sebelah,” jelas Aries. Semoga pelaku segera tertangkap. Demikian harap mayoritas netizen yang empati terhadap kasus ini. (*)

Penulis : Slamet

 Komentar

 Terbaru

News26 Juni 2025 23:30
Hadiri Rakernis Bidpropam Polda Sulsel, Polres Toraja Utara Raih Penghargaan Terbaik Pertama Kategori Jumlah Pelanggaran Terminim
TORAJA UTARA – Prestasi membanggakan kembali diraih Polres Toraja Utara dalam forum Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Bidang Profesi dan Pengamanan ...
Pendidikan26 Juni 2025 20:47
O2SN Jenjang SD se-Kota Makassar 2025 Resmi Dibuka, 97 Siswa Berlaga di Tiga Cabang Olahraga
MAKASSAR — Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) jenjang Sekolah Dasar (SD) tingkat Kota Makassar tahun 2025 resmi dibuka di Tribun Karebosi, Kam...
News26 Juni 2025 16:03
Optimalkan Pelayanan dan Pendapatan, Perumda Parkir Makassar Gelar Pemeriksaan Kendaraan Operasional
MAKASSAR — Dalam rangka menjaga kesiapan dan kelayakan kendaraan operasional, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Parkir Makassar melaksanakan pemeriks...
News26 Juni 2025 12:27
Pemkot Makassar Percepat Pembenahan TPA Antang, Siapkan Armada Baru dan Sistem Sanitary Landfill Modern
MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar terus menunjukkan komitmen kuat dalam menata sistem pengelolaan sampah secara menyeluruh. Di bawah kepemimpinan ...