MAKASSAR – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Zudan Arif Fakrulloh, menghadiri grand final South Sulawesi Music Festival 2024 di Anjungan City of Makassar Pantai Losari, Sabtu (25/5/2024) malam. Ajan ini merupakan lomba mencari bakat muda pemusik dan musisi Sulsel.
Hadir juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel, Kepala Dinas Pariwisata Makassar, Dewan Pengurus Pusat Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI), dan Ketua PAPPRI Sulsel.
Total hadiah yang disiapkan kurang lebih Rp70 juta. Lalu, juara atau finalisnya akan masuk rekaman dan dibuatkan album kompilasi karya.
Baca Juga :
Adapun kategori yang dilaksanakan, yaitu band dan singer. Terdiri dari 5 band dan 7 penyanyi solo yang tampil di grand final. Seleksi dilaksanakan selama 4 bulan.
Ketua DPP PAPPRI, Agus Wisman, menyampaikan banyak musisi yang ada di Sulsel memiliki bakat yang hebat. “Insyaallah dengan diselenggarakannya acara ini, pasti musisi dari Sulawesi Selatan akan menasional namanya. Kepada peserta yang akan berjuang, selamat berlomba, silahkan berkarya,” sebut personel grup vokal Elfa’s Singers yang juga bertugas sebagai juri.
Sementara itu, Pj Gubernur Zudan menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara.
Menurutnya, seni musik sangat universal dan sangat dibutuhkan sebagai olah jiwa.
“Ada olah pikir dengan belajar ilmu pengetahuan, tapi kita butuh seni untuk olah jiwa. Menghaluskan jiwa dan menghaluskan Budi pekerti,” katanya.
Dia mengatakan jika mencermati banyak pemusik hebat dari Sulsel yang menasional, tampil di ajang pencarian bakat (talent scouting) populer seperti di X-Factor, Indonesia Idol.
Jika melihat talent scouting, sebutnya, di bidang olahraga telah dilakukan secara berjenjang. Demikian juga di bidang keagamaan sudah tumbuh dengan baik. Menurutnya, di tingkat seni, talent scouting juga harus dibangun.
“Di sektor kesenian ini juga yang perlu ditingkatkan, semoga kita bisa bersama-sama dan terus berkolaborasi untuk meningkatkan semangat dan partisipasi publik serta memberikan ruang publik sampai tingkat nasional,” harapnya.
Hal ini, lanjutnya, agar kehidupan berkesenian, berkebudayaan, dan bermusik semakin tumbuh dan berkembang di Sulsel.
Prof Zudan mengatakan seni musik bisa menyatukan, karena tidak mengenal ras, agama dan suku. “Semuanya bisa menerima, bahkan tidak mengerti liriknya juga menyanyi, yang penting musiknya enak,” ujarnya.
“Mari kita jadikan momentum malam ini dari musik kita menyatukan Sulawesi Selatan,” ucapnya.
Komentar