Logo Lintasterkini

Jepang Punya Waktu 10 Menit Selamatkan Diri dari Ancaman Nuklir Korut

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Kamis, 27 April 2017 09:49

Ilustrasi.
Ilustrasi.

LINTASTERKINI.COM – Pemerintah Jepang mengakui bahwa jika negaranya diserang nuklir oleh Korea Utara, warga Negeri Sakura hanya punya waktu selama 10 menit untuk bersiaga dan menyelamatkan diri.

Hanya setara 600 detik pula waktu yang dimiliki pemerintah untuk mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan evakuasi dari kedatangan misil nuklir Kim Jong-un yang akan menghantam Jepang.

Informasi itu muncul ke permukaan publik setelah sebuah situs elektronik yang dikelola Cabinet Secretariat (Sekretariat Kabinet Jepang) mengalami lonjakan pengunjung hingga sebanyak 2,6 juta sepanjang bulan April 2017. Lonjakan itu disebabkan oleh konten situs tersebut yang sempat memuat topik tentang perlindungan sipil. Tak dinyana, konten itu banyak menarik perhatian masyarakat Nippon.

Seperti yang dilaporkan oleh kantor berita Japan Times, pada minggu ketiga April 2017 lalu, sempat diadakan pertemuan regional di Tokyo tentang manajemen bencana. Pertemuan itu membahas tentang pembuatan hukum dan implementasi simulasi evakuasi berskala nasional.

“Sebuah misil nuklir yang diluncurkan baru dapat terdeteksi beberapa menit setelah peluncuran. Alarm peringatan baru bisa memberikan imbauan darurat sekitar 4 hingga 5 menit sebelum menyentuh target,” kata Walikota Osaka Hirofumi Yoshimura seperti yang dikutip oleh Time, Selasa, (25/4/2017).

Jika terjadi serangan, pemerintah Jepang melalui Sekretariat Kabinet-nya mengimbau warga untuk berlindung di bunker bawah tanah atau bangunan beton yang kokoh. Jika tidak memiliki atau tidak mampu mencapai bangunan tersebut, warga dianjurkan untuk merunduk di bawah meja atau tiarap di lantai. Siswa di Osaka disarankan berlindung di bawah meja jika misil nuklir menimpa bangunan sekolah mereka.

Kekhawatiran Negeri Matahari Terbit menjadi target rudal nuklir Pyongyang dinilai masuk akal. Jepang diketahui menampung sejumlah aset militer milik Amerika Serikat, yang saat ini menjadi seteru Kim Jong-un. Sekitar 54.000 pasukan dan sejumlah alutsista Negeri Paman Sam berada di Negeri Sakura.

Saat ini, tensi di negara sekitar Semenanjung Korea sedang berada pada kondisi yang cukup tegang. Pernyataan saling balas serangan misil kerap dilontarkan sejumlah tokoh petinggi negara yang terlibat pada ‘perang dingin’ Korea Utara versus sejumlah negara koalisi Amerika Serikat. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...