MAKASSAR – Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelaskan jika penikaman yang dilakukan Brigpol Surianto, anggota Polres Pinrang dikarenakan Siri. Dalam budaya Bugis-Makassar, Siri diartikan sebagai rasa malu dan harga diri.
“Memang benar oknum Polres Pinrang melakukan penikaman dan menyebabkan Adiwijaya meninggal. Itu dilakukan karena Siri, istrinya diganggu,” ujarnya, Senin (27/7/2015) siang.
Disebutkan, Brigpol Surianto awalnya tidak membawa badik saat makan di salah satu kafe bersama istrinya. Namun karena merasa diolok-olok dan istrinya diganggu, sehingga pulang mengambil badik di rumahnya.
Baca Juga :
“Terjadilah berselisihan dan penikaman. Diduga juga warga yang korban itu mabuk,” tandasnya.
Untuk diketahui, Adiwijaya (25) warga jalan Jenderal Sudirman Kota Pinrang, Senin (27/7/2015) sekira pukul 01.00 Wita, tewas merengang nyawa akibat tikaman senjata tajam milik Brigpol Surianto, anggota Polres Pinrang. Peristiwa ini terjadi di salah satu kafe di sudut taman Lasinrang Park.
Informasi yang dihimpun lintasterkini.com, awal kejadian bermula saat Brigpol Surianto bersama isterinya mampir di kafe tersebut. Pelaku merasa tersinggung karena saat isterinya bersendawa, korban bersama sejumlah rekannya yang juga berada di kafe itu tertawa. Inilah yang menjadi pemicu awal terjadinya cekcok yang akhirnya berbuntut penikaman.
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lasinrang Pinrang untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun parahnya luka tusukan di bagian perut yang diderita Adiwijaya membuat nyawa korban tidak bisa tertolong lagi. (uki)
Komentar