Logo Lintasterkini

Perampok Pulomas Komplotan Geng Korea, 2 Sudah Diringkus, 2 Buron

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Rabu, 28 Desember 2016 23:15

Keluarga Ir.Dodi yang tewas akibat perampokan Geng Korea di rumahnya.
Keluarga Ir.Dodi yang tewas akibat perampokan Geng Korea di rumahnya.

LINTASTERKINI. COM – Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan mengatakan, pelaku perampokan yang menyebabkan pembunuhan di rumah mewah kawasan Kayuputih, Pulomas dikenal sebagai geng Korea. Geng Korea yang dimaksud Iriawan merujuk pada aksi mereka saat merampok warga negara Korea empat tahun silam.

“Mereka pernah melakukan perampokan kepada warga negara Korea tahun 2012,” kata Iriawan saat menggelar konferensi pers di RS Kramat Jati, Rabu (28/12/2016).

Iriawan mengatakan, saat dia masih menjadi Kepala Polsek di Jakarta, salah satu anggota komplotan yang bernama Ramlan Butarbutar sudah dikenal sebagai penjahat perampokan. Selain Ramlan, polisi menangkap Erwin Situmorang. Adapun dua orang lainnya masih dikejar polisi.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam konferensi pers terpisah sebelumnya menyatakan hal yang sama. “Pemain lama Grup Korea pelakunya,” ujar Tito.

Menurut Tito, komplotan itu biasa beroperasi saat hari libur dengan memanfaatkan kondisi rumah yang sepi. Modusnya di hari-hari libur orang sepi, begitu ada rumah pintu pagar dibuka langsung masuk,” kata Tito.

Menurut Tito, komplotan ini kerap melakukan aksi kekerasan. Bahkan seorang polisi pernah dilakban mulutnya oleh pelaku.

Ramlan selaku pentolan komplotan ditembak dan mati kehabisan darah. Dia merupakan residivis yang terkenal sebagai perampok spesialis barang berharga.

Di rumah kontrakan di Gang Kalong, Bekasi, tempat pelaku tinggal, polisi menyita beberapa barang di rumah kontrakan di antaranya lima handphone, uang tunai Rp9,7 juta, jam Rolex, kunci motor dan jaket kulit.

Polisi mengenali para perampok dari kamera pemantau atau CCTV di rumah korban. Para perampok membawa senjata api dan golok.

Perampokan ini menyebabkan enam orang tewas di sekap dalam kamar mandi tanpa ventilasi ukuran 2×1 meter. Sedangkan lima lainnya dalam kondisi buruk dan sedang dalam proses penyembuhan.

“Kelihatannya (profesional) kalau sesadis itu. Dia kan tahu kalau di masukkan ke ruangan sesempit itu, dikunci, dimatikan (lampu), gerendelnya dipatahkan, tidak mungkin baru sekali,” ujar Iriawan. (*)

(Sumber : Kabarna.id)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...