LINTASTERKINI. COM – Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan mengatakan, pelaku perampokan yang menyebabkan pembunuhan di rumah mewah kawasan Kayuputih, Pulomas dikenal sebagai geng Korea. Geng Korea yang dimaksud Iriawan merujuk pada aksi mereka saat merampok warga negara Korea empat tahun silam.
“Mereka pernah melakukan perampokan kepada warga negara Korea tahun 2012,” kata Iriawan saat menggelar konferensi pers di RS Kramat Jati, Rabu (28/12/2016).
Iriawan mengatakan, saat dia masih menjadi Kepala Polsek di Jakarta, salah satu anggota komplotan yang bernama Ramlan Butarbutar sudah dikenal sebagai penjahat perampokan. Selain Ramlan, polisi menangkap Erwin Situmorang. Adapun dua orang lainnya masih dikejar polisi.
Baca Juga :
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam konferensi pers terpisah sebelumnya menyatakan hal yang sama. “Pemain lama Grup Korea pelakunya,” ujar Tito.
Menurut Tito, komplotan itu biasa beroperasi saat hari libur dengan memanfaatkan kondisi rumah yang sepi. Modusnya di hari-hari libur orang sepi, begitu ada rumah pintu pagar dibuka langsung masuk,” kata Tito.
Menurut Tito, komplotan ini kerap melakukan aksi kekerasan. Bahkan seorang polisi pernah dilakban mulutnya oleh pelaku.
Ramlan selaku pentolan komplotan ditembak dan mati kehabisan darah. Dia merupakan residivis yang terkenal sebagai perampok spesialis barang berharga.
Di rumah kontrakan di Gang Kalong, Bekasi, tempat pelaku tinggal, polisi menyita beberapa barang di rumah kontrakan di antaranya lima handphone, uang tunai Rp9,7 juta, jam Rolex, kunci motor dan jaket kulit.
Polisi mengenali para perampok dari kamera pemantau atau CCTV di rumah korban. Para perampok membawa senjata api dan golok.
Perampokan ini menyebabkan enam orang tewas di sekap dalam kamar mandi tanpa ventilasi ukuran 2×1 meter. Sedangkan lima lainnya dalam kondisi buruk dan sedang dalam proses penyembuhan.
“Kelihatannya (profesional) kalau sesadis itu. Dia kan tahu kalau di masukkan ke ruangan sesempit itu, dikunci, dimatikan (lampu), gerendelnya dipatahkan, tidak mungkin baru sekali,” ujar Iriawan. (*)
(Sumber : Kabarna.id)
Komentar