PINRANG – Puluhan guru SD dan SMP di Kabupaten Pinrang terpaksa harus gigit jari karena pembayaran sertifikasinya ditahan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pinrang. Itu disebabkan, pengisian data Dapodik yang dilakukan oleh operator di sekolah mereka amburadul sehingga semua berimbas pada mandeknya pencairan sertifikasi.
Ini dibenarkan Kepala Bidang Pembinaan Ketenagakerjaan Dinas Pendidikan Kabupaten Pinrang, Muzakkir kepada awak media, Kamis (15/6/2017). Muzakkir mengungkapkan, setidaknya masih ada lebih dari 70 guru yang terhambat sertifikasinya hingga saat ini. Pembayarannya belum disalurkan lantaran ada kesalahan dalam pengisian data.
“Makanya sampai sekarang belum bisa kita proses untuk bulan lalu dan bulan ini. Kami harap guru yang belum menerima bisa bersabar,” kata Muzakkir.
Baca Juga :
Hal serupa juga dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pinrang, Andi Rudy Hamid. Rudy mengatakan, persoalan keterlambatan sertifikasi memang kerap terjadi dan biasanya disebabkan pengisian data guru yang kadang tak sesuai oleh operator.
“Masalah gaji dan kesejahteraan para operator yang kadang kurang diperhatikan oleh pihak sekolah membuat membuat mereka juga terkadang kerja asal-asalan. Coba guru masing-masing menyumbang untuk honor operator, pasti operatornya uga semangat kerja dan teliti dalam menginput data,” pungkas Rudy. (*)
Komentar