MAKASSAR – Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tumbuh pada rentang 4,8 persen hingga 5,4 persen (yoy). Lebih baik dibandingkan periode sebelumnya pada angka 4,51 persen.
Angka tersebut mencerminkan peningkatan yang lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya, yang mencatat pertumbuhan sebesar 4,82 persen, hal itu tertuang pada jumpa media bersama BI kamis 15/8/24.
Pertumbuhan ini menempatkan Sulawesi Selatan di peringkat ke-9 dari 34 provinsi di Indonesia, sebuah prestasi yang signifikan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga :
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda, mengungkapkan pencapaian tersebut dalam acara BI Bareng Media yang diadakan di Grind & Pull, Jalan Mappanyukki, Makassar, Kamis (15/8/2024).
Sektor pertanian menjadi pendorong utama, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan II 2024.
Setelah mengalami penurunan akibat dampak El Nino, yang mempengaruhi kinerja industri penggilingan padi sejak triwulan III 2023, sektor ini kini bangkit kembali dan memberikan kontribusi positif yang signifikan.
Sub-sektor perikanan, baik budidaya maupun tangkap, menjadi kontributor terbesar dalam sektor pertanian, menyumbang total 40 persen dari keseluruhan sektor.
“Pertanian kini menjadi sektor yang paling berkontribusi, mencapai 23,6 persen terhadap perekonomian Sulawesi Selatan pada triwulan II 2024,” tutur Rizki.
Selain sektor pertanian, normalisasi konsumsi pasca Pemilu dan pergeseran momentum Ramadan, juga berperan dalam menjaga stabilitas dan kinerja perdagangan di wilayah ini.
Sektor-sektor lain yang memberikan kontribusi penting adalah industri pengolahan, perdagangan, informasi dan komunikasi, serta jasa pendidikan.
Dengan fondasi ekonomi yang semakin kokoh dan kontribusi sektor-sektor utama yang stabil, Sulawesi Selatan terus bergerak maju sebagai salah satu provinsi, dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat di Indonesia.
Pertumbuhan ini tidak hanya mencerminkan stabilitas regional, tetapi juga kesiapan Sulawesi Selatan, untuk menghadapi tantangan ekonomi di masa mendatang.(***)
Komentar