Logo Lintasterkini

Ditjen Pas Buka-bukaan Dengan Awak Media

Muh Syukri
Muh Syukri

Kamis, 27 April 2017 19:03

Ditjen Pas Buka-bukaan Dengan Awak Media

JAKARTA – Menyambut Hari Jadi Pemasyarakatan yang ke 53 yang jatuh pada hari Kamis (27/4/2017), Ditjen Pemasyarakatan (PAS) beserta jajarannya mengadakan acara media gathering yang bertempat di kantor Ditjen PAS Jalan Veteran, Jakarta Pusat.

Dalam sambutannya, Ditjen PAS I Wayan K Dusak mengatakan, kendala yang terjadi saat ini adalah over crowded dan Pemasyarakatan dituntut untuk dapat menjawab tantangan dengan kinerja yang lebih baik

” Pemasyarakatan tidak perlu berkecil hati, karena hampir semua negara di dunia menghadapi hal yang sama akibat perkembangan kejahatan, tidak hanya di Indonesia hampir semua penjara di seluruh dunia”, lanjut Dusak.

Dusak menjelaskan ada empat unsur penting yang menjamin berjalannya Sistem Pemasyarakatan dapat berjalan dengan baik di Indonesia. Empat usur tersebut adalah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang mau dibina, petugas Pemasyarakatan yang berintegritas, keluarga dan masyarakat, serta pihak swasta sebagai wadah pengembangan kreativitasnya.

Unsur tersebut juga harus diimbangi dengan empat kendala yang muncul akibat terus berkembangnya jenis kejahatan. “Empat kendala tersebut adalah regulasi dan penerapannya, over crowded, sarana dan prasarana yang minim, serta sumber daya manusia yang pas-pasan”, ungkapnya.

Dalam keterbatasan dan tantangan itu, Pemasyarakatan telah berhasil membentuk UPT(Unit Pelaksana Teknis) Pemasyarakatan tempat pembinaan yang potensial bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) menjadi insan yang mandiri hingga membentuk wirausaha baru melalui program Industri dalam Lapas.

Di hari jadinya yang ke-53 tahun ini, Pemasyarakatan ingin menunjukkan bahwa pemasyarakatan tetap berinovasi mendukung pembangunan dengan langkah dan upaya strategis yang telah dilakukan demi mewujudkan Pemasyarakatan PASTI Bersih Melayani.

Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dengan tetap konsisten menyatakan perang terhadap segala bentuk penyimpangan di dalam tubuh dan organisasi Pemasyarakatan.

“Lapas tidak bisa lagi dianggap sebagai gudangnya masalah, namun tempat potensi membentuk warga binaan pemasyarakatan (WBP) menjadi pribadi yang lebih baik dengan bekal kompetensi yang menginpirasi”, tutup Dusak. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...