Logo Lintasterkini

Masyarakat Disarankan Tidak Menunda Vaksinasi

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Jumat, 12 Maret 2021 11:49

Istimewa
Istimewa

JAKARTA – Munculnya varian baru virus Covid-19 diyakini tidak akan mempengaruhi efektifitas vaksin yang diberikan kepada masyarakat. Karena jika salah satu vaksin yang ada terbukti kurang efektif terhadap 1 atau lebih varian, maka hal itu akan menjadi dasar perbaikan komposisi vaksin untuk melindungi dari varian tersebut secara spesifik.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, Selasa, (9/3/2021) di Jakarta. Ia mengatakan vaksin adalah intevensi yang sudah teruji manfaat kesehatan bagi masyarakat untuk menyelamatkan nyawa manusia

Oleh karena itu, masyarakat disarankan tidak menunda vaksinasi atas dasar kekhawatiran varian baru yang muncul. Sekalipun vaksin mungkin kurang efektif terhadap beberapa varian virus Covid-19.

“Layaknya berperang, kita harus memanfaatkan senjata yang ada untuk dapat menang,” kata Wiku Adisasmito.

Kata dia, Pemerintah Indonesia berkomitmen terus melakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas vaksin yang ada saat ini. Pemerintah juga akan berupaya melakukan percepatan program vaksinasi.

“Pemerintah juga memprioritaskan vaksinasi terhadap kelompok yang rentan untuk menekan laju penularan dan kemunculan varian baru Covid-19,” tutur Wiku Adisasmito.

Saat ini para peneliti lembaga pemerintahan bidang kesehatan, para ilmuwan bekerja keras mengidentifikasi varian virus baru melalui Whole Genum Sequencing atau cara melihat identitas virus. Hasil identifikasi virus baru kemudian dikumpulkan melalui GISAID, untuk mendalami pengaruhnya terhadap perilaku virus tersebut.

Dikatakan Wiku, para produsen dan program yang mendayagunakan vaksin harus terus menyesuaikan kondisi evolusi virus Covid-19. Misalnya memasukkan lebih dari 1 strain dalam pengadaan produk vaksin, dan menambahkan suntikan penguat atau booster, dan lain-lain.

“Uji juga harus dirancang dengan baik, agar memungkinkan penilaian setiap perubahan efikasi dan dapat terlihat, harus memiliki skala dan keragaman yang memadai untuk memungkinkan hasil interpretasi yang jelas,” lanjut Wiku.

Selain itu, studi tentang dampak pembentukan antibodi pada penerima atau efektifitas vaksin juga menjadi penting untuk mengetahui dampak program vaksinasi. Misalnya dengan melakukan zero survey pada masyarakat. (*)

 Komentar

 Terbaru

Politik01 Desember 2024 21:09
Silaturahmi Dengan Relawan, Andi Sudirman : Mari Berdoa Sulsel Lebih Baik dan Sejahtera
MAKASSAR – Ribuan relawan dari berbagai Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan menghadiri Silaturahmi bersama Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi...
News01 Desember 2024 17:39
Pererat Sinergi, Pelindo Regional 4 Gelar Coffee Morning Bersama Stakeholder Pelabuhan Makassar
MAKASSAR – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 menggelar Coffee Morning bersama stakeholder di lingkungan Pelabuhan Makassar dalam rangk...
News01 Desember 2024 17:32
Danny Pomanto Siap Copot 10 Lurah Meski Dihalang Bawaslu
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto, menegaskan akan mencopot 10 lurah yang diduga tidak netral dalam Pilkada 2024. Langkah ini akan ...
Politik01 Desember 2024 17:13
Ketua NasDem Makassar Klarifikasi Isu Kekalahan SEHATI di Pilwalkot, Ternyata…
Ketua DPD NasDem Kota Makassar, Andi Rachmatika Dewi (Cicu), merespons pernyataan calon Wali Kota Andi Seto Gadhista Asapa terkait kekalahan pasangan ...