GOWA – Dalam situs Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, Bendungan Jenelata yang rencananya akan dibangun pada tahun 2019 atau tahun 2020 ini akan menelan total investasi Rp1,638 triliun yang bersumber dari APBN.
Bendungan ini nantinya akan berdampingan dengan Bendungan Bili-bili dan bentuknya tidak jauh beda dengan Bili-bili. Rencananya akan mengambil lahan sekira 2.200 hektare dari lima desa yakni Desa Moncongloe, Bilalang, Tanakaraeng, Pattalikang, dan Desa Manuju.
Bendungan ini rencananya akan memiliki kapasitas sebesar 224.72 M3 yang diharapkan dapat mengairi lahan seluas 24.400 ha, mengurangi debit banjir sebesar 475 m3 /detik, menyediakan pasokan air baku sebesar 3,12 M3/detik, dan menghasilkan listrik sebesar 10,90 MW.
Baca Juga :
Kepala Balai Besar Waduk Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ), Iskandar T mengatakan, tahun depan pematangan desain sudah selesai. Sehingga diharapkan tahun 2020 atau 2021 pembangunan sudah bisa dimulai.
“Kita berharap semua prosesnya berjalan sesuai rencana sehingga pembangunannya dapat segera dilakukan,” katanya, Kamis (29/3/2018).
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pembangunan Bendungan BBWS Pompengan Jeneberang, Tampang mengatakan bahwa, pengerjaan Bendungan Jenelata terus dalam progres. Saat ini, desain dan amdal sudah dirampungkan.
“Komponen-komponen perencanaan lainnya sudah dirampungkan.Saat ini tinggal penguatan sumber anggaran. Ada dua opsi APBN dan LON,” katanya.
Sementara untuk perencanaan pengerjaan ditarget antara 2019 atau 2020. Intinya saat ini kita dalam perampungan total anggaran yang dibutuhkan dan sumberdana pastinya, setelah itu semua dijalankan. (*)
Komentar